Sebanyak 11.000 Pelajar se-Indonesia Ikut Pemecahan Rekor MURI Asesmen Bahasa Inggris

Kitakini.news -Penyedia layanan solusi pendidikan terbesar se-Indonesia, Medan Pustaka Mas (MPM), dan didukung oleh Pearson, menggelar pemecahan Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui Asesmen Bahasa Inggris Online Empat Keterampilan Terbesar di Indonesia dengan kategori peserta tes terbanyak.
Baca Juga:
Mewakili pihak MPM selaku Marketing Manager Medan Area, Nora
Halim, mengatakan jumlah peserta yang ikut pada pemecahan rekor MURI mencapai
11 ribu pelajar di 18 kota besar di Indonesia.
Adapun ke 18 kota tersebut Aceh, Jakarta, Bogor, Bekasi,
Tangerang, Medan, Rantauprapat, Binjai, Pekanbaru, Solo, Semarang, Batam,
Pontianak, Palembang, Makassar, Balikpapan, Sangatta, dan Samarinda.
"Untuk Kota Medan sendiri diikuti lebih dari tiga ribu
pelajar di 20 sekolah," sebut Nora saat memantau jalannya asesmen di SMA
Methodist 2 Medan, Sabtu (9/8/2025).
Nora menjelaskan kegiatan yang juga didukung Pearson memiliki
tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris
berbasis standar global di kalangan pelajar, serta menyediakan metode
pengukuran kemampuan yang cepat, akurat, dan terpercaya.
"Asesmen ini menggunakan standar global GSE (Global Scale
of English) dan CEFR (Common European Framework of Reference), melalui tes yang
berlangsung sekitar 60 menit kita bisa memperoleh hasil secara akurat dalam
waktu kurang dari 15 menit setelah tes selesai," paparnya.
Nora menyebut kegiatan asesmen ini menjadi bukti nyata potensi
besar teknologi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan
generasi muda menghadapi tantangan global.
"Karena suksesnya asesmen ini bukan hanya menjadi
kebanggaan bagi Medan Pustaka Mas, tetapi juga bagi dunia pendidikan Indonesia
secara keseluruhan," ujar Nora.
Staf pengajar Bahasa Inggris SMA Methodist 2 Medan, Djuliana
Arsat, menyambut baik kegiatan yang digelar MPM bekerjasama dengan Pearson
dalam upaya pemecahan rekor MURI. Ia berharap melalui kegiatan ini anak-anak
dapat lebih siap menjawab tantangan global di masa depan.
"Kegiatan ini positif bagi anak-anak. Melalui asesmen ini
dengan soal yang global anak-anak tidak lagi terpaku dengan soal dari guru saja
tapi sudah siap dengan soal dari manapun mereka siap. Dan lebih mempersiapkan
siswa untuk di masuk ke universitas atau dunia kerja," ungkap Djuliana.
Salah satu peserta asesmen Bahasa Inggris online pelajar kelas
XI SMA Methodist 2 Medan, Nicole Tamalate, mengaku sempat merasa gugup pada
awal dimulainya asesmen.
"Awalnya saya gugup tapi juga merasa antusias dan bangga
dengan diri sendiri bisa melalui tes dengan cukup lancar. Walaupun sempat
terkendala pada bagian reading karena vocabulary (kosa kata) susah, tapi aku
jadi bisa mengetahui vocabulary dengan lebih luas," pungkasnya.
Di medan sendiri Asesmen Bahasa Inggris Online ini berlangsung di sekitar 20-an sekolah dengan jumlah siswanya sekitar 3.000an siswa.

Tak Bisa Bahasa Inggris, Ruben Onsu Kelaparan di Pesawat

Bukan Sekadar Teori, AEC Tawarkan Belajar Inggris Lewat English Zone hingga Praktik Langsung dengan Turis

Tinggal di Amerika, Atiek CB Tak bisa Bahasa Inggris

Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Medan Pecahkan Rekor MURI Dunia

Manfaatkan Tes Kemampuan Bahasa Inggris Online, Minat Pelajar Indonesia Studi ke Luar Negeri Meningkat
