Sabtu, 02 Agustus 2025

Yahdi Khoir Minta BUMD Segera Berbenah Untuk Tingkatkan PAD

Heru - Jumat, 01 Agustus 2025 14:05 WIB
Yahdi Khoir Minta BUMD Segera Berbenah Untuk Tingkatkan PAD
(Kitakini.news/Heru Soesilo)
Anggota DPRD Sumatera Utara, Yahdi Khoir Harahap

Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Yahdi Khoir Harahap, meminta seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumut untuk berbenah dan meningkatkan kualitas kinerja dalam mencapai kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut.

Baca Juga:

"Banyak yang harus dibenahi dari BUMD ini, khususnya di Dhirga Surya, kalau bisa BUMD ini segera kita sehatkan kinerja dan kualitasnya. Kita telah meminta sejak saat ini sampai 2026 nanti akan segera bisa dimaksimalkan," ujarnya kepada Kitakini.news di gedung dewan, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (1/8/2025).

Ia mengatakan, salah satu unit usaha Dhirga Surya adalah Kilang padi yang berada di Perbaungan. Mengingat saat ini beberapa alat pada unit tersebut yang mangkrak dan kurang maksimal dalam perawatannya.

"Saya sudah sampaikan kepada Dirut Dhirga Surya baru Ari Wibowo untuk membenahi seluruh aset BUMD, termasuk mesin penggiling padi yang berada di Perbaungan, itu mesin buatan Jepang, mesinnya canggih dan bagus, selain dia punya pengeringan dan mensortir, persentase padi patah itu akan kecil ketika menggunakan itu," bebernya.

Ia juga menyoroti terkait kor bisnis pada Dhirga Surya, yang seharusnya bisa dimantapkan kembali. Jika sebelumnya perhotelan, dan saat ini pada penggilingan pabrik padi, pariwisata, travel. Seharusnya bisa disegerakan untuk dilakukan fokus yang maksimal.

"Ini harus difokuskan, jangan banyak cabang bisnis dulu, yang ada itu dimantapkan dulu, kemudian dibuat bisnis yang tepat. Makanya Target pertama itu saya rasa adalah pada penyehatan. Tak usah dulu muluk-muluk dapat untung, yang penting sehatkan dulu," terangnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menjelaskan, pada rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebelumnya, dirinya sudah meminta Koordinator BUMD Sumut untuk melakukan pembenahan ataupun penyehatan dari BUMD.

"Kemarin sudah saya sampaikan kepada Ibu Popy selaku Koordinator BUMD sekaligus PLT Dirut Aneka Industri dan Jada (AIJ), dari biro perekonomian, penyehatan BUMD ini terlalu lama, bahkan katanya sampai akhir kepemimpinan Gubsu Bobby itu katanya bisa tak sehat. kita tidak ingin itu terjadi," terangnya.

Masih kata Yahdi, pihaknya telah meminta pada tahun 2026, penyehatan BUMD bisa segera dituntaskan. Setidaknya, ada langkah penyehatan, Termasuk pada PT. Perkebunan di Sumut yang terprogram melalui langkah strategis dan tepat.

"Sehingga paling lama pada 2028 nanti BUMD sudah bisa memberikan kontribusi maksimal pada PAD. Karena PAD kita saat ini tidak longgar," tuturnya.

Lebih lanjut Yahdi mengatakan, saat ini PAD untuk Sumut hanya beberapa, seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

"Sumber kita saat ini terbatas, sejak UU nomor 1 Tahun 2022, apalagi ada ketentuan opsen pajak, kemudian pajak yang dibagi ke kabupaten/kota, maka ruang kita ini semakin tidak longgar," pungkasnya.

Yahdi menyampaikan, beberapa kontribusi PAD lainnya juga melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajak Akhir Permukaan (PAP), Bagi Hasil Cukai Tembakau (BHCT) dan beberapa retribusi daerah lainnya.

"Jadi yang ruang yang bisa dilonggarkan itu kontribusi BUMD, kontribusinya sebenarnya itu besar, cuma saja tidak maksimal. Selama ini kontribusi yang besar cuma Bank Sumut dan PDAM Tirtanadi, itupun Tirtanadi masih kehilangan airnya 30 persen. Itu juga harus ditekan juga," tandasnya.

Ia menerangkan, saat ini Bank Sumut masih sekitar Rp30 Miliar lebih untuk memberikan kontribusi PAD, sementara AIJ, PT. Perkebunan Sumut tidak maksimal dalam kontribusi pemberian PAD untuk Sumut.

"Kalau PT. Perkebunan sama sekali tidak ada, bahkan rugi, AIJ apa lagi, makanya kita minta BUMD cepat disehatkan, kita tak mau ini menjadi masalah prestasi Gubsu ke depan. Kita ingin visi misi beliau berjalan, dan itu harus kuat pendapatan viskal nya, salah satu peluang PAD itu ya dari BUMD," paparnya.

Yahdi mengungkapkan, pada tahun 2020 dan 2021 pihaknya sudah mengingatkan, kesehatan BUMD, namun hingga saat ini belum tuntas dengan berbagai alasan.

"Contohnya sperti PT Perkebunan Sumut, nanam cabai dengan modal Rp8 Miliar, tapi habis, karena tidak tepat pengelolaannya. Karena harusnya fokus utama lahannta itu Sawit, bukan cabai," ucapnya.

Bahkan, sambung Yahdi, sumber produksi di PT Perkebunan sawit, tapi ada tanaman ubi, padahal penanaman cabai yang sebelumnya dilakukan sudah gagal.

"Itupun penanaman ubi disewakan pada pihak ketiga, bagaimana ceritanya sebuah perkebunan 1000 hektar disewakan pihak ketiga untuk tanam ubi dengan alasan replanting. Itukan tanaman muda, dilaga pulak sama ubi, makanya itu kerdil-kerdil bibit sawit yang baru ditanam itu," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Rudi Alfahri: Tangkap Mafia Beras, Bila Perlu Hukum Mati!

Rudi Alfahri: Tangkap Mafia Beras, Bila Perlu Hukum Mati!

Ihwan Ritonga Dorong Manajemen Baru BUMD Sumut Susun Strategi dan Branding Unggulan

Ihwan Ritonga Dorong Manajemen Baru BUMD Sumut Susun Strategi dan Branding Unggulan

Zeira: Pemblokiran Rekening Tak Aktif 3 Bulan Resahkan Rakyat

Zeira: Pemblokiran Rekening Tak Aktif 3 Bulan Resahkan Rakyat

Prihatin Minimnya Event Danau Toba, Komisi B DPRDSU Akan ke Kemeparekraf

Prihatin Minimnya Event Danau Toba, Komisi B DPRDSU Akan ke Kemeparekraf

Gedung DPRD Sumut Sepi, Sebagian Besar Wakil Rakyat Plesiran ke Luar Kota

Gedung DPRD Sumut Sepi, Sebagian Besar Wakil Rakyat Plesiran ke Luar Kota

‘Indonesia Cemas’, BEM SI Geruduk DPRD Sumut

‘Indonesia Cemas’, BEM SI Geruduk DPRD Sumut

Komentar
Berita Terbaru