Orang Tua Disuntik Pengetahuan Atasi Dampak Layar Gadget pada Anak

Bukan deretan antrean pasien atau suara mesin medis yang dominan terdengar, melainkan tawa anak-anak dan suara orangtua yang antusias mengikuti Pediatric Fair dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025.

Baca Juga:

• Pediatric Fair, Bukan Sekadar Komitmen RS Columbia Asia di Hari Anak Sedunia
• PGN Rayakan Hari Anak Nasional dengan Kegiatan Edukatif di SD PAB 4 Manunggal
• Bank Mandiri Juara di Turnamen Futsal Corporate Piala Bergilir 2024

Puluhan anak bersama orangtua tampak duduk santai menyimak pemaparan menarik dari dr. Monalisa Elizabeth MKed(Ped), SpA(K), dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang.

Dalam suasana yang lebih menyerupai ruang pertemuan ketimbang rumah sakit, dr. Monalisa menyampaikan materi seputar perkembangan anak di era digital.

"Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih cepat nyamuk atau mudah marah karena terlalu sering terpapar layar gadget," ucapnya lugas, memancing tawa dan anggukan dari para orangtua.

Menurutnya, paparan media layar sejak usia dini, mulai dari televisi, tablet hingga ponsel, dapat memengaruhi banyak aspek perkembangan anak, seperti pola tidur, kemampuan sosial, hingga risiko adiksi digital. Tak sedikit pula anak mengalami gangguan temperamental karena konten yang tidak sesuai usia serta kurangnya aktivitas fisik.

Tantangan Orangtua di Era Digital

Sebagai generasi digital native, anak-anak masa kini sudah mengenal dunia elektronik dan digital sejak lahir. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua, terutama jika mereka memiliki literasi digital yang masih terbatas.

"Peran orangtua menjadi sangat penting, bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendamping aktif," tegas dr. Monalisa.

Ia menekankan bahwa penerapan aturan penggunaan layar sehat harus disertai dengan komunikasi terbuka dan aktif antara anak dan orangtua. "Anak harus tahu bukan hanya apa yang boleh dan tidak boleh ditonton, tapi juga mengapa," jelasnya.

Strategi Mendidik Anak Zaman Now

Untuk menjawab tantangan tersebut, dr. Monalisa memberikan sejumlah strategi praktis yang bisa diterapkan orangtua agar tetap bisa membesarkan anak secara efektif di tengah gempuran teknologi.

Beberapa kiat yang disarankannya antara lain:

1. Membuat jadwal aktivitas harian yang seimbang antara waktu layar dan kegiatan offline.
2. Mengajak anak berdiskusi tentang konten digital yang mereka konsumsi.
3. Mengutamakan aktivitas fisik, bermain di luar ruangan, dan kegiatan sosial bersama teman sebaya.
4. Melibatkan diri dalam aktivitas anak, baik dalam dunia nyata maupun digital.

"Kuncinya adalah hadir secara penuh, bukan hanya fisik tapi juga secara emosional," tutup dr. Monalisa, disambut tepuk tangan para peserta.

Pediatric Fair RS Columbia Asia ini menjadi bukti bahwa rumah sakit bukan hanya tempat untuk menyembuhkan penyakit, tapi juga bisa menjadi ruang edukatif yang menyenangkan, terutama bagi tumbuh kembang anak-anak, harapan masa depan bangsa.