Lebih dari Sekadar Permainan, YAFSI Usung Pesan Lingkungan dan Anti-Perkawinan Anak

Kitakini.news - Matahari baru saja muncul di ufuk timur, dan suasana ceria menyelimuti Lapangan sederhana di Gang Ngatinah, Jalan Pengilar, Medan Amplas, Minggu (20/7/2025). Puluhan anak berkumpul, penuh semangat, untuk merayakan Hari Anak Nasional (HAN) dengan berbagai permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan.
Baca Juga:
Panitia dari Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) terlihat sibuk menyiapkan arena permainan engklek, sebuah permainan yang menguji ketangkasan dan kreativitas. Di sudut lain, anak-anak juga asyik bermain Egrang Batok, Congklak, Ular Naga Panjang, Lompat Tali, dan Pecah Piring. Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Dalam peringatan yang istimewa yang biasanya diperingati setiap 23 Juli ini, YAFSI berkomitmen untuk menggelarpermainan tradisional sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Duta Aksi Iklim Capai Asa turut berpartisipasi, tidak hanya bermain, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang kebersihan lingkungan, serta kampanye melawan perkawinan anak dan cyber bullying.
Foto bersama anak-anak bersama panitia HAN 2025 YAFSI. (amelia)
Ketua YAFSI, Badriyah, menjelaskan bahwa lembaga sosial ini berfokus pada pemberdayaan komunitas, pendidikan, perlindungan anak, dan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, konsep Hari Anak Nasional (HAN) 2025 merupakan ruang kolaborasi strategis yang dapat menggerakkan aksi nyata untuk anak-anak.
"Konsep HAN 2025 menekankan transformasi dan seremoni menuju aksi nyata yang berdampak, dengan pendekatan desentralisasi ke desa dan sekolah, serta pelibatan aktif anak-anak dalam berbagai sektor," ungkap Badriyah.
YAFSI memiliki pengalaman panjang dalam penguatan kapasitas komunitas dan pengembangan literasi budaya anak, khususnya melalui pelestarian permainan tradisional yang sarat dengan nilai edukatif sosial dan budaya. Oleh karena itu, mereka mendukung pelaksanaan HAN 2025 melalui kegiatan lomba permainan tradisional bertema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045".
Duta Aksi Iklim Capai Asa turut berpartisipasi dalam HAN 2025 yang diselenggarakan YAFSI. (amelia)
Kegiatan dimulai dengan senam pagi yang menyegarkan, diikuti oleh panggung literasi budaya yang menampilkan seni tari tradisional, mendongeng, dan celoteh ceria anak-anak. Suasana penuh keceriaan ini menjadi bukti bahwa permainan tradisional masih memiliki tempat di hati anak-anak, sekaligus mengajak kita semua untuk menjaga dan melestarikannya.

YAFSI Rayakan Ulang Tahun ke-10 dengan Aksi Penanaman Mangrove

Guru Bahasa Belajar Implementasi CAPAI ASA dalam Rencana Pembelajaran

Kesadaran Lingkungan dan Kesehatan Mental dalam Program CAPAI ASA

Melalui CAPAI ASA, Guru Bahasa Berdayakan Anak Sebagai Agen Perubahan Lingkungan

Akses PHBS di Sekolah ala YAFSI dan PT Corteva Agriscience
