Masyarakat Pulau-Pulau Batu Nisel Terisolir, Berkat Laoli Desak Pemprovsu Aktifkan Kembali Kapal ASDP

Kitakini.news - Bendahara Fraksi Partai NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut) Pdt Berkat Kurniawan Laoli S.Pd MIP mengungkapkan masyarakat di kecamatan yang ada di Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) saat ini kondisinya sudah terisolasi akibat mahalnya harga Beras yang disebabkan lumpuhnya akses transportasi laut.
Baca Juga:
Daerah yang termasuk Kepulauan Batu, Nisel yakni Pulau Hibala, Simuk, Tanah Mass, Pulau-Pulau Batu, Pulau-Pulau Batu Barat, Pulau-Pulau Batu Timur, Pulau-Pulau Batu Udara.
Menurut Berkat, akibat tidak beroperasionalnya Kapal ASDP selama 2 bulan terakhir ini, harga bahan pangan atau Sembako terus melonjak.
"Jadi tak hanya Beras, tapi juga harga bahan pangan atau Sembako. Terus melonjak. Saya dapat aspirasi dari masyarakat, harga beras di sana sudah mencapai Rp30.000 per Kilogram. Jauh di atas harga beras di Medan yang hanya Rp16.000," terang Berkat kepada Kitakini.news melalui sambungan telepon seluler dari Medan, Sabtu (19/7/2025).
Lebih lanjut Berkat menerangkan, penyebab terjadinya fenomena tersebut diakibatkan kapal milik ASDP, KM Simeulue yang selama ini menjadi andalan utama pengangkutan logistik dan mobilitas warga sudah tidak beroperasi dalam beberapa bulan terakhir.
"Kapal itu tidak beroperasi sejak 29 Mei 2025 karena rusak. Sementara, kapal swasta yang tersedia tidak memadai, sehingga masyarakat di sana seakan terisolasi," tukasnya.
Berkat menjelaskan, beberapa wilayah Kecamatan di Pulau Batu terdiri dari lebih 100 pulau tersebar dan hanya bisa diakses melalui jalur laut. Tanpa adanya kapal besar yang layak, distribusi bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, serta kebutuhan medis menjadi sangat terhambat.
"Di sana juga pernah terjadi fenomena luar biasa demam berdarah. Ini membuktikan bahwa akses logistik, termasuk medis, sangat minim terjangkau," imbuh wakil rakyat dari Dapil Sumut VIII meliputi Kepulauan Nias ini.
Masih kata Berkat, kapal-kapal yang ada yang saat ini beroperasi umumnya berupa kapal kayu kecil yang tidak bisa menjangkau semua pulau dengan aman, terutama saat ombak tinggi.
"Apalagi daerah seperti Pulau Simak yang berada di ujung wilayah, berbatasan langsung dengan negara lain. Akses ke sana sangat sulit jika tanpa kapal yang memadai," bebernya.
Maka dari itu Berkat mendesak perhatian serius dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution untuk segera mengaktifkan kembali kapal ASDP atau menyediakan kapal pengganti yang dapat digunakan untuk akses pasokan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut.
"Subsidi operasional kapal pun dinilai sangat dibutuhkan agar harga kebutuhan pokok tidak terus melonjak dan kesejahteraan warga kepulauan tetap terjaga," jelasnya.
"Kami percaya, Gubsu bisa memberi perhatian serius, sebab masyarakat saat ini berharap agar pemerintah turun langsung ke lapangan, melihat langsung kondisi lebih dari 100 pulau dibeberapa Kecamatan Pulau Batu," pungkasnya.
Sebelumnya saat diminta tanggapan oleh Wartawan, Kamis (17/7/2025) usai mengikuti rapat paripurna DPRD Sumut, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Surya mengatakan dirinya akan menyampaikan hal ini kepada Gubsu Bobby Nasution untuk segera ditindaklanjuti.
"Saya sudah dengar tadi yang disampaikan Bapak Berkat Laoli saat paripurna dan saya akan sampaikan kepada Pak Gubsu ya. Akan saya sampaikan," imbuh Surya. (**)

Bobby: 103 Pejabat Yang Baru Dilantik Harus Bisa Kerjasama dan Berkolaborasi

Bobby: Masih Perlu Kerja Keras Tingkatkan Level UMKM Sumut

DPRD Sumut Dorong Pemprovsu Komitmen Tingkatkan Taraf Pendidikan

Gubsu Minta Semua Pihak Sinergi Cegah dan Atasi Karhutla di Kawasan Danau Toba

RPJMD Sumut 2025-2029, Wagubsu Sampaikan Sembilan Target Sasaran
