APBD Tak Cukup, Program Sekolah Gratis Masih Ditujukan di Nias
Kitakini.news -Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut), Erni Ariyanti Sitorus SH M.Kn mengungkapkan, penerapan sekolah gratis SMA/SMK Negeri di Sumut belum dilaksanakan secara serentak. Sebab, anggaran yang belum mencukupi.
Baca Juga:
"Mengapa belum dilaksanakannya program Gubernur Sumut Bobby Nasution tersebut, karena kita keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumut. Mengingat, anggaran untuk realisasi program sekolah gratis itu berkisar Rp500 Miliar," ujar Erni kepada wartawan melalui sambungan telepon seluler dari Medan, Jumat (11/7/2025).
Hal ini dikatakan Erni Ariyanti saat dikonfirmasi wartawan prihal program sekolah gratis di Sumut yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2024/2025.
Erni menjelaskan, anggaran untuk mencakup sekolah gratis di Sumut sebesar Rp500 Miliar dari APBD Sumut itu diprioritaskan terlebih dahulu ke Pulau Nias.
"Namun tahun depan akan dianggarkan kembali untuk dilaksanakan secara serentak diseluruh kabupaten/kota di Sumut," bebernya.
Politisi Partai Golkar itu juga membeberkan bahwa DPRD Sumut sangat mendukung salah satu program prioritas Gubsu Bobby Nasution pada sektor pendidikan.
"Namun belum dilaksanakan secara keseluruhan. Kita maksimalkan di tahun depan APBD nya cukup untuk realisasi program itu ya," imbuhnya.
Erni berharap, program sekolah gratis tersebut dapat dilaksanakan secara optimal. Agar tak ada lagi pengutipan berjenis apapun kepada siswa dan para orang tua dalam menempuh pendidikan yang lebih baik.
"Jadi sekolah negeri itu tidak ada pengutipan lagi. Tidak ada lagi sumbangan orang tua, pembayaran buku, dan lainnya. Kita berharap ini berjalan secara optimal dan dapat dinikmati masyarakat secara merata di Sumut," pungkasnya. (**)
Bobby Nasution Tinjau Harga Pangan, Buat Skema Jalur Distribusi untuk Daerah Terdampak Bencana
Negara Tak Serius, DPRD Sumut Suarakan “Nias Merdeka”
Jejak Rp720 Miliar yang Hilang: Pergeseran BTT Sumut Berdampak Pada Bantuan Bencana
Rudi Alfahri: Tutup Permanen Perusahaan Perusak Hutan Penyebab Bencana
Antrean Panjang di SPBU, Yahdi Desak Pertamina Stabilkan BBM Paling Lama, Rabu 10 Desember 2025