Warga Kota Matsum 2 Minta Rico Waas Entaskan Banjir dan Jalan Rusak
Kitakini.news -Masyarakat Jalan Ismailiyah, Kelurahan Kota Matsum 2, Kecamatan Medan Area meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan segera mengentaskan persoalan infrastruktur jalan yang kondisinya sudah banyak yang berlubang dan banjir yang kerap melanda setiap hujan turun.
Baca Juga:
Menurut warga, persoalan klasik seperti banjir dan jalan rusak di Jalan Ismailiyah ini, sudah berulang kali disampaikan kepada Pemko Medan melalui Musrembang dan juga Anggota DPRD yang turun saat reses ke daerah tersebut.Namun sampai sekarang belum juga ada hasil yang signifikan.
"Setiap tahun dimasukkan dalam Musrembang dan sudah berkisar 4 tahun. Dan beberapa waktu lalu sudah pernah dilakukan normalisasi saluran drainase. Tapi sampai saat ini banjir masih melanda. Pernah saya beritahu kepada para pekerja dan vendornya, bahwa persoalannya ada di cincin riol drainase yang berada di Gang Puri, yang tersumbat dan harus diperlebar. Bila itu dilakukan maka air mengalir. Namun, jawaban dari vendor tersebut tidak memuaskan," papar Muslim, seorang warga Lingkungan 9 saat Reses III Tahun Sidang I 2024-2025 Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi Demokrat, Fajri Akbar SH di Jalaj Ismailiyah, Kelurahan Kota Matsum 2, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sabtu (21/6/2025).
Hadir pada Reses tersebut Lurah Kota Matsum 2 Sarimah, Kepala Lingkungan 9 Reza Sihombing, Kepala Lingkungan 8 Muhammad Teguh, toko masyarakat dan pemuda.
Melalui Anggota DPRD Sumut Fajri Akbar, warga Kota Matsum juga meminta Pemko Medan untuk membenahi kondisi badan Jalan Puri, yang sudah ada cekungan sehingga terkesan bergelombang.
"Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pengendara kendaraan khususnya sepeda motor yang terjatuh akibat mengira kondisi Jalan Puri itu rata. Padahal ada cekungan. Selain itu, ada juga mobil yang radiatornya sampai pecah, akibat cekungan badan jalan tersebut. Hal ini juga sudah berulang kali kami sampaikan, namun Pemko Medan sampai hari ini masih 'tutup mata'," tandas warga dengan nada kesal.
Tak hanya banjir, drainase dan infrastruktur jalan, warga Kota Matsum 2 juga meminta Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) mengevaluasi kinerja Perumda Tirtanadi yang sampai hari ini dinilai tidak memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pelanggan.
Sebab, sampai detik ini kondisi distribusi air bersih yang sampai ke rumah warga sering tidak lancar, bahkan sering padam.
"Kalau tidak memakai mesin pompa, air Tirtanadi tak akan pernah hidup. Artinya, bak penampungan kami tak akan pernah ada air dan kita tidak tahu apa penyebabnya. Maka dari itu, kami meminta Bapak Fajri untuk membantu persoalan air bersih ini," tandas warga.
Menanggapi keluhan, Fajri Akbar menjelaskan bahwa persoalan klasik seperti banjir sudah memang tak asing dan bahkan menjadi "Tamu" tak diundang yang kerap datang bila hujan turun.
"Sudah menjadi polemik dan persoalan bersama. Karena bukan hanya Jalan Ismailiyah saja, Pusat Kota Medan yang sudah kerap dilakukan perbaikan gorong gorong saja masih tetap banjir, termasuk kawasan rumah saya, juga banjir," imbuh Fajri dengan nada menghibur yang disambut gelak tawa warga.
Menurut Fajri, untuk mengentaskan persoalan banjir di Kota Medan ini harus dilakukan bersama antara instansi dan Stakeholder yang terkait, termasuk masyarakat.