Warga Kelurahan Harjosari, Amplas Keluhkan Kenaikan Harga Beras dan Banjir

Kitakini.news -Warga Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas mengeluhkan harga beras yang mengalami kenaikan untuk beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
"Untuk beras yang 10 Kilogram, sebelumnya Rp135 Ribu, kini harganya Rp155 Ribu. Tentunya kenaikan harga ini semakin membuat masyarakat menjerit untuk memenuhi kebutuhan pangan. Maka dari itu kami meminta Bapak Fajri Akbar agar bisa segera mencari solusinya, sehingga harga beras bisa kembali normal," ujar Sarli Pandjaitan saat Reses Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Fraksi Partai Demokrat Fajri Akbar SH dari Dapil Sumut 1 meliputi 11 Kecamatan di Kota Medan di Lingkungan 16, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas, Jumat (20/6/2025).
Hadir saat reses tersebut Kasih Trantib Kelurahan Harjosari Sabar Manalu, Kepala Lingkungan 16 Heru dan beberapa tokoh masyarakat.
Senada dengan Sarlina, seorang warga Lingkungan 16 Siska meminta agar pemerintah membuat program pelatihan usaha dan modal yang diperuntukkan kepada ibu rumah tangga, agar bisa memiliki skill yang nantinya bisa digunakan untuk membuka usaha.
"Melalui kesempatan ini hadir bapak wakil rakyat dan Kelurahan, kami ibu ibu rumah tangga di Kelurahan Harjosari ini meminta agar diberikan pelatihan dan modal untuk membuka peluang usaha, agar kami bisa membantu suami dalam memenuhi kebutuhan hidup," ujar Siska.
Sementara itu pada kesempatan itu, Kepling 16 Heru meminta agar Fajri Akbar menyampaikan kepada Walikota Medan agar membangun Puskesmas pembantu di Harjosari 2.
"Sebab, Puskesmas yang saat ada di Harjosari dan itu jaraknya jauh dari Lingkungan 16. Saya dan warga lainnha merasa kasihan bila ada warga yang sudah lanjut usia sakit, dan harus menempuh jarak yang jauh," terang Heru.
Sementara itu Wak Doy meminta Pemko Medan dan Pemprovsu untuk mengentaskan persoalan drainase yang ada di dekat Kanal.
"Karena kondisinya mengecil sehingga memperlambat air masuk ke Kanal, yang akhirnya membuat banjir Lingkungan yang ada di dekat Kanal," terangnya.
Merespon keluhan warga, Fajri mengatakan akan meneruskan aspirasi masyarakat kepada pemerintah baik Pusat, provinsi dan Kota Medan. Dan pada kesempatan ini, perlu disampaikan bahwa diperlukan lahan untuk membangun Puskesmas dan saat ini Pemko Medan sudah tak punya lahan.
"Namun demikian saya tetap menyampaikan aspirasi bapak ibu untuk fasilitas kesehatan ini. Karena saat ini Pemerintah Provinsi Sumut sebentar lagi akan program UHC atau berobat gratis bagi warga Sumut," imbuh Fajri.
Sementara menanggapi keluhan masyarakat soal banjir dan pelatihan usaha, Kasi Trantib Kelurahan Harjosari Sabar Manalu mengatakan bahwa Pemko Medan telah melakukannya, namun setiap lingkungan diminta 2 orang untuk hadir sebagai perwakilan.
Terkait persoalan drainase, Sabar Manalu menjelaskan bahwa permasalahannya kondisi drainase yang sempit sehingga pembuangnya tak seimbang.
"Pembungannyaya terlalu sempit yang mengarah ke Kanal dan sulit untuk diperlebar karena sudah terkena lahan warga. Apabila warga rela untuk membuka ruang untuk memperbesar kondisi drainase, maka saluran air itu akan diperlebar," pungkasnya. (**)

Viktor Silaen Desak Polres Humbahas Tangkap Pelaku Perambah Hutan di Desa Parnapa Humbahas

Bobby Gratiskan Biaya SMA/SMK Negeri, Munnir: Jangan Lupakan Madrasah dan Pesantren

Kisruh Empat Pulau Selesai, Abdul Rahim: Saatnya Kita Saling Merangkul

dr. Dewi: Pemerintah Harus Hadir Menjamin Pendidikan Gratis dan Berkualitas Untuk Semua Anak

Yahdi Khoir Apresiasi Langkah Cepat Gubsu Perbaiki Bendungan di Batubara
