Jumat, 20 Juni 2025

Riyan Pejuang Jalanan dan Penjaga Bank, Demi Anak Tak Ada Kata Lelah

Redaksi - Kamis, 19 Juni 2025 21:31 WIB
Riyan Pejuang Jalanan dan Penjaga Bank, Demi Anak Tak Ada Kata Lelah
Teks foto : Budi alias Ryan, seorang penjaga keamanan (Satpam) yang bekerja sampingan sebagai ojek online. (Nayla)

Kitakini.news - Di balik gemerlap aktivitas finansial di sebuah kantornya ank swasta di Jalan Cemara Asri Boulevard Raya No.88e, terselip sosok sederhana namun penuh semangat. Budi Riyanto, atau yang akrab disapa bapak Riyan/pak Budi. Pria berusia 47 tahun ini menjalani hidup yang mungkin terdengar berat bagi sebagian orang, namun bagi Riyan, semua itu adalah bagian dari perjuangan seorang ayah demi cinta dan tanggung jawab.

Baca Juga:

Setiap pagi, bapak Riyan mengenakan seragam satpamnya dan bersiap menjaga keamanan serta kenyamanan para nasabah bank tempat ia bekerja. Wajahnya yang ramah dan senyumnya yang tulus menjadi sambutan hangat yang dikenang banyak pelanggan tetap. Namun, rutinitas pak Riyan tidak berhenti saat jam kerja selesai. Setelah berganti pakaian, ia melanjutkan perannya yang lain—menjadi pengemudi ojek daring di sekitar Medan, mengantar siapa pun yang membutuhkan tumpangan.

"Saya mulai narik Gojek setelah pulang kerja, biasanya sampai jam sembilan atau sepuluh malam. Kadang kalau ada penumpang yang minta jauh, ya saya ambil juga," ungkap pak Riyan sambil duduk santai di warung kopi kecil dekat tempat kerjanya.

"Capek pasti, tapi selama anak-anak masih butuh biaya sekolah, saya nggak boleh berhenti."


Teks foto : Ryan bersama keluarga usai acara wisuda putrinya dari Unimed. (Dok keluarga)

Bapak Riyan tinggal bersama keluarganya di kawasan Cinta Rakyat, Percut Seituan. Dari rumah yang sederhana itu, ia dan istrinya membesarkan empat orang anak dengan penuh kasih sayang dan kerja keras. Anak pertama mereka telah lulus dari perguruan tinggi dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Anak kedua saat ini duduk di semester enam, sementara dua anak lainnya masih menempuh pendidikan di bangku SMP kelas 2 dan SD kelas 6.

"Dulu saya tidak sempat kuliah, hanya tamat SMA. Jadi saya ingin anak-anak bisa lebih tinggi pendidikannya, biar masa depannya lebih baik dari saya," ujar pak Riyan, matanya sedikit berkaca-kaca.

Bapak Riyan sadar betul bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan. Ia pun tak segan mengorbankan waktu istirahat dan kenyamanan pribadinya demi memastikan keempat anaknya tidak kekurangan biaya pendidikan, buku, maupun kebutuhan sekolah lainnya.

"Kalau lagi ngojek, kadang hujan, kadang panas. Tapi saya selalu bawa jas hujan, bawa semangat. Yang penting sampai rumah masih bisa senyum ke anak-anak," katanya sambil tersenyum kecil.

Meski bekerja dua pekerjaan setiap hari, pak Riyan tetap menjaga sikap profesional di tempat kerja. Ia dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan tidak pernah mengeluh. "Pak Riyan itu pekerja keras banget. Kalau ada tugas tambahan atau lembur, dia jarang nolak. Kami semua di sini respek sama dia," ujar salah satu rekan kerja di Bank Artha Graha.

Kisah Bapak Riyan bukan hanya tentang kerja keras, tapi juga tentang pengorbanan dan cinta tanpa syarat. Ia adalah cerminan banyak orang tua di Indonesia yang diam-diam menjadi pahlawan keluarga. Bukan dengan medali atau penghargaan, tapi dengan peluh yang jatuh di jalanan dan senyum yang tetap terukir meski tubuh lelah.

"Kadang saya berpikir, mungkin Tuhan memang kasih saya jalan ini supaya saya bisa belajar ikhlas. Saya hanya ingin lihat anak-anak saya sukses, berdiri di atas kaki mereka sendiri, itu sudah cukup buat saya," tutup pak Riyan pelan, namun penuh keyakinan.

Bapak Riyan adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan cinta keluarga bisa mengalahkan keterbatasan. Ia bukan hanya satpam, bukan hanya tukang ojek. Ia adalah ayah, pejuang, dan inspirasi bagi banyak orang. (*)

Tulisan ini dikirim oleh Nayla Anindia, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Padangsidimpuan Ungkap Kasus Narkoba, Amankan 6,17 Gram Sabu

Polres Padangsidimpuan Ungkap Kasus Narkoba, Amankan 6,17 Gram Sabu

Sambut Imlek, Vihara Maitreya Cemara Asri Pasang Seribu Lampion

Sambut Imlek, Vihara Maitreya Cemara Asri Pasang Seribu Lampion

Kisah Yasir, Kapolres Tapsel Lulusan Pesantren Pernah Jadi Tukang Pangkas

Kisah Yasir, Kapolres Tapsel Lulusan Pesantren Pernah Jadi Tukang Pangkas

Komentar
Berita Terbaru