BKKBN: 1,1 Juta Keluarga di Sumut Berisiko Stunting

Kitakini.news – Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN)
Republik Indonesia mencatat terdapat 1.266.929 keluarga yang berisiko Stunting
di Sumatera Utara.
Baca Juga:
“Kami mencatat di Sumut ada sebanyak 1.166.929
keluarga berisiko Stunting di Sumut. Orang beresiko itu tidak otomatis Stunting
hanya perlu mendapat perhatian. Dari data nasional ini kita lihat, kita pilih
dan definisikan siapa yang menjadi sasaran Stunting maka dipersempit lagi,” kata
Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN-RI, Tavip Agus Rayanto melalui keterangan
tertulis di Medan, Kamis (9/2/2023).
Tavip menjelaskan, data keluarga tersebut dipersempit
lagi diantaranya ada sebanyak 214.075 keluarga memiliki Balita usia 0-23 bulan
(Baduta) 512.502 keluarga memiliki balita (usia 24-59 bulan), 199.412 keluarga
tidak memiliki sumber air minum layak, 247.878 keluarga tidak memiliki jamban
layak, ditambah dengan Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan 4T (Terlalu Muda
Menikah, Terlalu Tua Saat Hamil, Terlalu Banyak Anak, Terlalu Dekat Jarak
Kehamilannya).
“Ada sebanyak 771.218 Pasangan Usia Subur yang terlalu
banyak anak di Sumatera Utara, 35.872 pasangan yang terlalu dekat jarak
kehamilannya, 489.789 pasangan yang hamil terlalu tua dan 9.137 pasangan
terlalu muda,” imbuhnya.
Penurunan angka Stunting ini, lanjut Tavip, tidak akan
sulit bila dipecahkan bersama-sama oleh 33 kabupaten/kota Provinsi Sumut dengan
intervensi spesifik maupun intervensi sensitif khususnya yang menyangkut
nutrisi asupan gizi, pola asuh yang benar, dan lingkungan serta sanitasi yang
sehat. “Kalau ini dikeroyok 33 kabupaten/kota tidak akan berat,” pungkasnya.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
