Minggu, 15 Juni 2025

Sumbar Waspadai Gempa Darat 7,1 SR di Segmen Suliti

Azzaren - Jumat, 13 Juni 2025 17:30 WIB
Sumbar Waspadai Gempa Darat 7,1 SR di Segmen Suliti
Teks foto : Sumatera Barat (Sumbar) tetap mewaspadai patahan gempa bumi darat, di segmen Suliti, Kabupaten Solok Selatan. (Bonar)

Kitakini.news -Sumatera Barat (Sumbar) tetap mewaspadai patahan gempa bumi darat, di segmen Suliti, Kabupaten Solok Selatan. Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Suaidi Ahadi, kekuatan gempa di segmen ini, 7,1 Skala Richter (SR) atau Magnitudo.

Baca Juga:

Demikian disampaikan Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, di Kota Padang, Sumbar, Jumat, 13 Juni 2025. Sebelumnya, digelar diskusi menghadirkan guru besar ilmu geologi dunia, Ron Harris. Tema "Seismic Gap Tour: Bridges Over Troubled Waters: Experiments with Full-spectrum Geohazard Risk Reduction in Indonesia,".

"Kekhawatiran segmen Suliti ini karena pusat kegempaannya berada di darat dan kekuatannya di atas 7 SR. Puluhan tahun ini belum terjadi gempa di segmen ini. Gempat bumi terakhir terjadi di segmen Suliti ini tahun 1943," ujar Suaidi Ahadi, Jumat (13/6/2025), usai diskusi yang menghadirkan guru besar ilmu geologi dunia, Ron Harris.

Dengan mengambil temaSeismic Gap Tour: Bridges Over Troubled Waters: Experiments with Full-spectrum Geohazard Risk Reduction in Indonesia,disebutkan Sumbar memiliki dua segmen patahan aktif, Segmen Sumani di Kabupaten Solok dan Segmen Suliti di Kabupaten Solok Selatan.

"Segmen ini menjadi sorotan. Potensi pergerakan kedua segmen ini memicu kekhawatiran akan terjadinya gempa bumi besar yang dapat berdampak signifikan pada Lembah Gumanti dan wilayah di sekitarnya," kata Suaidi.

Lembah Gumanti terletak tepat di antara Segmen Sumani dan Segmen Suliti, menjadikannya wilayah yang paling rentan terhadap dampak gempa bumi dari kedua segmen tersebut.

Kedua segmen ini memiliki riwayat minim aktivitas seismik dalam kurun waktu yang lama. Segmen Sumani terakhir kali mengalami gempa pada tahun 2007, sedangkan Segmen Suliti terakhir kali berguncang pada tahun 1943.

Masyarakat di sekitar Lembah Gumanti dan Solok Selatan harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Upaya mitigasi bencana dan edukasi harus digalakkan untuk meminimalisir dampak dari potensi gempa bumi di masa depan.

Pihaknya saat ini, tengah memproses pemasangan 10 Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/ EWS) di darat, termasuk Kota Padang.

"Sepuluh EWS ini bantuan dari Thaiwan. Fungsinya mendeteksi gempa bumi di darat. Jauh sebelum gempa, alat ini sudah berfungsi artinya memberikan peringatan akan terjadi gempa," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru