Sabtu, 14 Juni 2025

Pemprovsu ke 11 Kali Raih Opini WTP Atas Laporan Keuangan TA 2024

Heru - Kamis, 12 Juni 2025 19:30 WIB
Pemprovsu ke 11 Kali Raih Opini WTP Atas Laporan Keuangan TA 2024
(Kitakini.news/Heru Soesilo)
Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan RI Haerul Saleh menyerahkan hasil Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024 kepada Ketua DPRD Sumut Erni Aryanti Sitorus disaksikan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan lainnya di gedung dewan, Kamis (1

Kitakini.news - Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Haerul Saleh mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang ke 11 kali kembali mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024. Opini WTP ini diraih secara berturut-turut.

Baca Juga:

Hal ini disampaikan Haerul Saleh pada rapat paripurna DPRD Sumut dalam agenda "Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI kepada Ketua DPRD Sumut Erni Aryanti Sitorus dan Gubernur Sumut Bobby Nasution atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemprovsu TA 2024" yang dipimpin Ketua Dewan Erni Aryanti Sitorus didampingi Wakil Ketua Dewan Dr Sutarto MSi, Ihwan Ritonga, Ricky Anthony, Salman Alfarisi yang dihadiri Kepala BPK Perwakilan Sumut Paula Hendry Simatupang di DPRD Sumut, Kamis (12/6/2025).

"Pemprovsu sudah menyelesaikan dan menyajikan laporan keuangan yang wajar dan untuk yang ke 11 kalinya, BPK RI melakukan pemeriksaan dan berdasarkan hasil pemeriksaan serta pelaksanaan rencana aksi atas tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan sebelumnya, kembali lagi meraih opini WTP," ujarnya.

Namun perlu ada penekanan terhadap permasalahan yang membuat Pemprovsu hampir tidak mendapat opini WTP, sebab ada tercatat dalam LKPD hasil pemeriksaan BPK beberapa masalah yang berulang, sehingga menjadi tanda tanya kenapa kesalahan tersebut terus berulang.

"Kita juga bingung, mengapa ada masalah berulang padahal biasanya, kalau sudah dibuat salah sekali, tidak lagi kedua kali, sehingga opini WTP ini hampir degradasi istilahnya. Padahal sudah kami sampaikan dalam laporan sebelumnya," terangnya sembari berharap menjadi perhatian serius oleh Pemprovsu untuk dapat dilaksanakan.

Tapi kesalahan berulang ini, tambah Haerul, bukan tanggung jawab Gubernur yang sekarang, tapi atas kinerja pemerintah yang melaksanakan pengelolaan keuangan di tahun 2024. Tetapi selaku pimpinan Pemprovsu diharapkan dapat menyelesaikan seluruh rekomendasi yang telah disampaikan BPK RI.

"Ada beberapa hal kesalahan yang berulang saya sampaikan kembali lagi di sini, seperti kekurangan volume dan mutu atas beberapa paket pekerjaan dan pekerjaan jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Sumut sebesar Rp6,63 Miliar. Tapi kita tak tahu apa maksud atau sanksi yang tepat diberikan kepada teman-teman atau memang, mereka senang mengembalikan duitnya," cetusnya.

Kemudian yang kedua, lanjutnya, pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan provinsi untuk kepentingan strategis daerah, tercatat tidak sesuai dengan kriteria desain. Jadi desainnya tidak sesuai fisiknya atau tidak sesuai dengan desain yang sudah direncanakan yang nilainya Rp6,89 Miliar.

Kemudian yang ketiga, tambahnya, pembayaran belanja tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak sesuai ketentuan sebesar Rp1,8 Miliar, sehingga banyak alokasi yang tidak sesuai peruntukannya atau belanja tambahan yang tidak sesuai yang tidak dipertanggungjawabkan.

"Yang terakhir, ada catatan pertanggungjawaban belanja bantuan operasional sistem pendidikan di 30 sekolah tidak sesuai ketentuan sebesar Rp854 Juta. Ini juga perlu menjadi perhatian pemerintah selanjutnya, agar kejadian-kejadian yang sama ini tidak lagi terulang lagi," katanya.

Namun Haerul yakin, di tahun depan Pemprovsu dibawah kepemimpinan Bobby Nasution bisa lebih baik dan lebih peduli terhadap akuntabilitas pengeluaran keuangan, sehingga hal-hal yang seperti ini tidak terjadi lagi

"Saya percaya, soalnya pimpinan Pemprovsu ini anak muda, tentu pemerintahannya juga diapresiasi seluruh masyarakatnya, karena sudah memberikan kepercayaan kepada orang-orang muda dalam menjalankan pemerintahan," ujar Haerul sembari menambahkan pemeriksaan yang BPK lakukan ini tentu melalui proses perencanaan pemeriksaan serta pelaksanaan dan pelaporan pelaksanaan yang sangat ketat dan tentu mengacu kepada standar pemeriksaan keuangan negara.

Namun Haerul mengingatkan, opini WTP atas laporan keuangan ini bukan berarti menunjukkan atau membuktikan bahwa tidak ada terjadinya korupsi di dalam pemerintahan di dalam pelaksanaan keuangan, akan tetapi telah diuji laporan keuangannya dan sudah memenuhi standar.

Sementara itu, Gubernur Sumut Bobby Nasution dalam sambutannya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya serta apresiasi setinggi-tingginya kepada BPK RI beserta seluruh tim pemeriksa yang telah banyak meluangkan waktu dalam memperbaiki serta menyempurnakan laporan keuangan tersebut, sehingga Pemprov Sumit meraih opini WTP atau opini yang terbaik.

Dengan demikian, katanya, Pemprovsu telah mempertahankan opini WTP selama 11 tahun berturut-turut. Hal ini tidak terlepas dari peran serta dan kepedulian semua pihak, terhadap pengelolaan keuangan yang efektif, ekonomis, transparan dan akuntabel dengan tetap meraih WTP serta ketaatan pada peraturan perundang-undangan.

"Capaian opini yang terbaik ini kiranya menjadi penambah semangat dan motivasi bagi kami semua untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pengelola keuangan yang berkualitas dan memberikan hasil kerja yang terbaik untuk masyarakat dan pemerintah Provinsi Sumut," katanya.

Bobby Nasution juga memahami, apa yang disampaikan pimpinan BPK RI, bahwa WTP yang diraih Pemprovsu ke 11 kali ini belum tentu menjadikan pengelolaan bersih dari korupsi, sehingga dalam kesempatan yang luar biasa ini, mari sepenuhnya melayani masyarakat, agar tetap menjadikan diri jauh dari korupsi. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Soal Pendidikan Dasar Gratis, Anita: Harus Benar-Benar Dikaji dan Bijak Mengimplementasikannya

Soal Pendidikan Dasar Gratis, Anita: Harus Benar-Benar Dikaji dan Bijak Mengimplementasikannya

Bobby Nasution Bantah 4 Pulau Aceh Hadiah Untuk Jokowi

Bobby Nasution Bantah 4 Pulau Aceh Hadiah Untuk Jokowi

Soal Polemik 4 Pulau, Erni Ariyanti Ajak Semua Pihak Patuhi Keputusan Mendagri Terkait

Soal Polemik 4 Pulau, Erni Ariyanti Ajak Semua Pihak Patuhi Keputusan Mendagri Terkait

Frans Dante Desak Penertiban Tempat Cuci Kendaraan di Pinggir Jalan

Frans Dante Desak Penertiban Tempat Cuci Kendaraan di Pinggir Jalan

Sutarto Dorong Pembangunan Rendah Karbon untuk Atasi Perubahan Iklim

Sutarto Dorong Pembangunan Rendah Karbon untuk Atasi Perubahan Iklim

Irham Buana: Jangan Biarkan Polemik Empat Pulau Jadi Api Eskalasi Politik Sumut–Aceh

Irham Buana: Jangan Biarkan Polemik Empat Pulau Jadi Api Eskalasi Politik Sumut–Aceh

Komentar
Berita Terbaru