Dewan Pers Gelar Diskusi soal Pemantau Media dan Jurnalisme Berkualitas

Kitakini.news - Lembaga pemantau media atau media watch saat ini diperlukan untuk mengawasi media yang tidak menjalankan fungsi jurnalistiknya dengan benar. Namun intelektual dan biaya yang cukup besar membuat media watch tidak berjalan sepenuhnya.
Baca Juga:
Hal ini terungkap dalam diskusi publik dewan pers dengan
Pimred, Kepala Biro dan civitas akademika dengan tema Pemantau Media dan
Jurnalisme Berkualitas. Kegiatan ini dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN),
Selasa (7/2/2023).
Tampil sebagai pembicara Ketua Komisi Pendataan Penelitian
dan Ratifikasi Pers, Atmaji Sapto Anggoro dan Ketua Komisi Informasi dan
Komunikasi Dewan Pers, Asmono Wikan.
Atmaji Sapto Anggoro mengatakan saat ini jarang ada media
watch bahkan hampir tidak ada untuk memantau pekerjaan jurnalistik.
“Padahal keberadaan media watch ini cukup penting bagi
ekosistem pers di Indonesia. Salah satu tugas dewan pers adalah pengawasan
media. Nah, dengan adanya media watch maka bisa dilihat media yang menjalankan
fungsinya sesuai dengan KEJ dari segi kontennya,” ujar Sapto.
Dikatakannya, media watch tidak hanya memberikan narasi
tentang kesalahan media tapi ada research dan penelitian yang dilakukan.
“Sebenarnya media watch ada di kampus-kampus tapi tidak
terekspos, karena media tidak suka dengan adanya media watch padahal ini bagus
untuk perkembangan media,” papar Sapto.
Apalagi, tambah Sapto, jelang pilkada yang akan datang,
pemantau media sangat diperlukan. Karena media yang pemiliknya orang partai,
atau bacaleg akan mempengaruhi karya jurnalistiknya,” sebut Sapto.
Mendirikan lembaga pemantau media memang tidak mudah karena
selain membutuhkan intelektual, konsistensi serta dana yang tidak sedikit.
Diharapkan media sadar dalam menjalan pekerjaan
jurnalistiknya sehingga terpantau kebenaran pekerjaannya, sehingga yang
diuntungkan adalah masyarakat yang memperoleh informasi yang benar.
Saat ini banyak pelanggaran yang dilakukan media sehingga
narsum protes. Ini membuktikan bahwa media masih belum berjalan dengan baik
sehingga sehingga media watch mendesak untuk segera dibuat.
Rakyat harus bergerak dalam artian melihat sejauh mana pers menjalankan fungsinya. Jika tidak ada berarti dipertanyakan sudah sejauh mana pers itu memberitakan dengan benar tanpa kesalahan.
Kontributor: Azzareen

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
