Edy: Pembangunan Sumut Butuh Peran Pers

Kitakini.news – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy
Rahmayadi secara resmi membuka Pameran Hari Pers Nasional (HPN) menuju puncak
Peringatan HPN tahun 2023 di Lapangan Astaka, Jalan Williem Iskandar, Kabupaten
Deli Serdang, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga:
Edy menjelaskan, kegiatan ini sangat penting, karena
merupakan salah satu komponen evaluasi anak bangsa untuk membantu berjalannya
pembangunan di Republik Indonesia, terkhusus di Sumut ini.
“Pembangunan tanpa ada sosialisasi dan
penjelasan-penjelasan konkret dari para Pers kita, baik itu media cetak,
elektrononik, pasti tidak diketahui masyarakat gambaran pembangunan yang ada di
Indonesia ini, terkhusus di Sumut, jadi peran Pers dalam pemerintahan sangat
besar, baik dalam mewartakan agenda pemerintahan ataupun saran dan kritikan,” ujarnya.
Untuk itu, Edy berharap, Pers harus proporsional dan
profesional dalam memberitakan. “Mari kita bersemangat hidupkan Pers yang
proporsional dan profesional sehingga pembangunan ini bisa dibaca, bisa
didengar sampai ke rakyat kita yang paling ujung di Indonesia, khususnya
Sumut,” ajak Edy.
Edy juga menyampaikan, bahwa informasi selama ini yang
dikenal Pers yang tertua di Indonesia adalah Pers di Jawa yaitu Bromartani yang
dilahirkan pada tahun 1855. Padahal, sebenarnya Pers yang tertua di Indonesia
ini ada di Sumut.
“Hari ini bisa kita saksikan bahwa yang sebenarnya Pers
yang tertua di Indonesia ini ada di Sumut, di Sumut pada tahun 1836 lahir surat
kabar Benih Merdeka, jadi lebih tua Pers yang pertama lahir adalah di Sumut,
jadi tidak salah kalau Ketua PWI, ketua pers Indonesia pada 2023 ini
menyelenggarakannya di Sumut,” ungkapnya.
Edy juga berpesan kepada pelaku UMKM untuk
memanfaatkan secara maksimal event ini, untuk memperkenalkan produk unggulan
Sumut kepada para pendatang dari seluruh Indoinesia, yang berkumpul saat ini di
sumut
Sementara Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dalam
sambutannya menceritakan perjalanan pers Indonesia yang sudah menempuh
perjalanan yang panjang, dihitung sejak Tirto Adi Suryo menerbitkan media
Prijaji.
Kendati koran tersebut umurnya tidak terlalu lama
karena kesulitan yang harus dihadapinya, tapi itulah pers pertama di Hindia
Belanda yang dikelola orang-orang pribumi di Sumut.
Ia mengatakan, kehadiran Koran tersebut memberi
semangat kebangsaan yang ditularkan kepada seluruh warga masyarakat yang sedang
dalam cengkraman tangan-tangan penjajah.
“Bukannya modal dan tenaga manusianya yang lebih
penting, tetapi semangatnya lewat koran yang mencatat nama maupun peristiwa
yang menjadi benih-benih semangat kebangsaan putra–putri Indonesia untuk
membebaskan diri dari penjajahan,” ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya pameran pers ini pelaku
UMKM dapat terbantu dan kembali tumbuh dan terus berkembang, sehingga
meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumut.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah
Provinsi Sumut atas dukungan kepada PWI, sehingga bisa menampilkan
perjalanan pers dari masa ke masa hingga bagaimana pers dimasa mendatang bias
terlaksana
“Terima kasih Bapak Gubernur dan pimpinan OPD yang
telah mendukung terselenggaranya kegiatan HPN ini dan rasa bangga kepada
masyarakat Sumut yang telah menerima kehadiran ribuan wartawan dari berbagai
daerah di Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubsu didampingi Ketua PWI
Pusat Atal S Depari, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Ketua DPRD Sumut
Baskami Ginting menyerahkan penghargaan kepada perempuan di Sumut yang
berkomitmen terhadap pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
yakni Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Rohani Darus Danil (walikota perempuan
pertama di Sumut), Ani Idrus (pendiri Harian Waspada) Retno Sari Dewi (Ketua
Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Sumut), Irna Minauli (Psikolog khususnya
perempuan dan anak korban kekerasan), Fatni Sulani (Aktif dalam menurunakan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Sumut) dan Darmayanti Lubis (Aktif
dalam pemberdayaan perempuan bidang politik)
Pameran Pers ini menampilankan sejarah perjalanan
surat kabar di Indonesia, mulai dari surat kabar pertama di Indonesia pada masa
VOC tahun 1744, surat kabar masa Inggris Java Government Gazette (1822)
pada saat Inggris menduduki Batavia, tokoh-tokoh pers penting asal Sumut diantaranya,
Tuan M.H Manulang, Adam Malik, Mochtar Lubis, dan Parada Harahap.
Selain itu juga dipamerkan surat kabar Sumut di
antaranya De Sumatera Post (1899), Palito Medan (1928), Soeara Batak Tarutung
(1927), Sinar Deli Medan (1932), Parbarita Batak (1928), Palito Batak (1927),
Poestaha Sibolga (1929), Pewarta Deli Medan (1971).
Turut hadir Bupati/Walikota se-Sumut, Ketua DPRD Sumut, unsur Forkopimda Sumut, jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Daerah, duta besar negara sahabat, pimpinan OPD dan Kepala BUMN/BUMD serta pelaku UMKM.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
