Dua Lipa, Benedict Cumberbatch & Gary Lineker Gabung 300 Selebriti Desak Inggris Hentikan Dukungan pada Kekejaman Israel di Gaza

Kitakini.news - Lebih dari 300 tokoh publik Inggris, termasuk penyanyi pop Dua Lipa, aktor Benedict Cumberbatch, dan mantan pesepakbola Gary Lineker, telah menandatangani surat terbuka yang mendesak Perdana Menteri Sir Keir Starmer untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel dan mengakhiri keterlibatan Inggris dalam konflik di Gaza.

Baca Juga:

• Derby Manchester: United Tak Berdaya, City Tak Perlu Hebat untuk Menang 3-0
• Liverpool, Raja Gol Telat: Ketika Detik-detik Terakhir Menjadi Identitas
• Haaland Berpesta, City Permalukan United 3-0 di Etihad

Surat tersebut, yang dipimpin oleh organisasi amal pengungsi Choose Love, menyerukan penghentian segera semua penjualan senjata Inggris ke Israel, akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk lembaga bantuan berpengalaman, dan mendesak pemerintah untuk berkomitmen menengahi gencatan senjata demi "anak-anak Gaza".

Para penandatangan menuduh pemerintah Inggris terus mengizinkan penjualan senjata ke Israel dan memberikan lisensi untuk senjata, yang mereka anggap sebagai bentuk keterlibatan dalam kekejaman di Gaza.

Dua Lipa, yang sebelumnya mengkritik ofensif Israel sebagai "genosida", telah vokal tentang perang di Gaza dan menyerukan solidaritas dengan warga Palestina.

Surat tersebut juga menyoroti penderitaan anak-anak di Gaza, yang mengalami kelaparan sementara makanan dan obat-obatan "hanya beberapa menit jauhnya" karena blokade Israel selama 11 minggu terhadap pasokan makanan dan kebutuhan lainnya ke Gaza, yang baru saja dicabut minggu lalu.

Meskipun ada tekanan internasional yang meningkat, termasuk dari tokoh budaya berpengaruh, pemerintah Inggris belum menunjukkan indikasi perubahan kebijakan ekspor senjata atau pendekatan diplomatik terhadap konflik Israel-Gaza.

Para penandatangan surat tersebut menekankan bahwa dunia sedang menyaksikan dan sejarah tidak akan melupakan tindakan pemerintah. Mereka mendesak Perdana Menteri untuk memilih antara "keterlibatan dalam kejahatan perang, atau keberanian untuk bertindak".

Sumber: Sky News, i24NEWS