Ini 5 Seruan Pers Dari Sumatera Utara

Kitakini.news – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Sumatera Utara (Sumut) menjadi momen penting para komponen pers di Tanah Air untuk menyampaikan lima seruan Pers.
Baca Juga:
Seruan Pers dari Sumut itu disampaikan Wartawan asal
Sumut War Djamil yang diikuti komponen Pers yang hadir pada Seminar Seruan Pers
dari Sumut di Hotel Grand Mercure, Medan, Selasa (7/2/2023).
Lima Seruan Pers tersebut yaitu pertama, Pers berkomitmen
bahwa kejadian pada Pemilu sebelumnya yang menyebabkan keterbelahan bangsa
tidak terjadi kembali, sehingga Pers tidak terseret menjadi buzzer salah satu
pihak. Kedua, Pers selalu berkomitmen selalu berpegang pada Kode Etik
Jurnalistik dalam melakukan kerja jurnalistik.
Ketiga, insan Pers selalu menjaga komitmen menjadi
garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Keempat, Pers tidak
terjebak pada euforia arus informasi sosial media yang sering berisi
berita-berita yang kebenarannya susah dipertanggungjawabkan.
Serta kelima, mendorong Dewan Pers untuk selalu
menjaga marwah kehidupan pers Indonesia, agar tetap berdiri sebagai pilar
demokrasi Indonesia.
“HPN 2023 sangat strategis, karena menjelang Pemilu
2024, Pers diharapkan berfungsi sebagaimana mestinya menjadi pilar demokrasi,
hanya berpihak pada kebenaran dan kepentingan umum, kita berharap pengalaman
lima tahun lalu tidak terulang lagi,” tegas War Djamil.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu
mengatakan peran Pers sangat penting pada Pemilu atau pemilihan apapun dan mengedukasi
masyarakat saat Pemilu adalah bagian dari peran Pers.
“Publik diajak belajar tidak marah ketika calon yang
didukung memiliki kelemahan dan publik diajarkan tidak terlalu euforia dengan
kegembiraan ketika yang tidak didukung punya kelebihan,” ujar Ninik.
Selain itu, Ninik juga mengatakan kebebasan Pers merupakan
bagian dari kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Undang-Undang 1945. Di
pasal 15 Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 diatur bagaimana kebebasan pers.
Peran pers menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi.
Nilai dasar demokrasi adalah mengakui serta menganggap wajar keanekaragaman.
“Kalau ada media yang memiliki pemberitaan yang
berafiliasi pada agama tertentu nggak bisa, mesti ada keberagaman, inilah
masyarakat sekarang diberi pilihan media yang sangat beragam, maka ini kembali
pada publik nanti, pemahaman publik terhadap media itu nanti yang akan
menentukan, masyarakat kita sudah cerdas,” tuturnya.
Hadir dalam seminar tersebut komponen pers yang
berasal dari seluruh Indonesia, mahasiswa, hingga komunitas.
Turut menjadi pembicara seminar Sejarawan Universitas
Medan Ichwan Azhari, Sejarawan Universitas Padjajaran Nina Herlina dan
Sejarawan Pers Wannofri Samry.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
