Hanyut di Sungai Batang Toru, Tim SAR Gabungan Temukan Karyawan PLTA
Kitakini.news -Setelah melakukan upaya pencarian intensif selama tiga hari, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban hanyut di Sungai Batang Toru yang merupakan seorang karyawan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Senin (26/5/2025) pagi.
Baca Juga:
- Wamenkop Tegaskan KSP Nasari Berperan Strategis Dukung Kopdes Merah Putih dan Penguatan Ekonomi Desa
- Hasil Liga Champions: Manchester City Perkasa, Barcelona Tersendat, Galatasaray Kejutkan Ajax
- XLSMART Percepat Transformasi Digital Bengkulu, Jaringan Luas dan Promo Paket Data Murah untuk Semua Kalangan
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, berjarak sekitar 8 Kilometer dari lokasi awal dilaporkan hanyut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, bahwa korban hanyut, Sabtu (24/5/2025, sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang bekerja di sekitar area jembatan PLTA Batang Toru, Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Korban bersama seorang rekannya saat itu sedang melakukan survey untuk pembangunan jembatan Sungai Batang Toru di Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Keduanya menyeberang sungai dengan meniti sebuah tali namun naas korban tiba-tiba terjatuh dan langsung hanyut terseret arus sungai yang dikenal cukup deras. Rekan-rekan kerja korban sempat berusaha melakukan pencarian, namun arus terlalu kuat sehingga korban langsung hilang terseret arus sungai. Informasi kejadian langsung kami terima dari pihak Polsek Batang Toru dan operasi SAR pun segera kami kerahkan," beber Hery Marantika.
Dalam operasi pencarian ini, Tim SAR gabungan mengerahkan berbagai metode dan peralatan, termasuk perahu rafting, drone pemantau udara, serta pencarian melalui jalur darat di beberapa titik potensial.
Pencarian dilakukan dengan sistem sektor sepanjang aliran Sungai Batang Toru hingga radius 5-7 Kilometer dari titik terakhir korban terlihat.
"Kami menurunkan tim penyisir dari darat dan air, termasuk menggunakan Drone Thermal untuk memantau area yang sulit dijangkau. Debit air sungai yang tinggi dan arus deras menjadi tantangan tersendiri selama proses pencarian. Namun dengan koordinasi yang solid dari semua unsur Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan dan pihak PLTA, korban akhirnya berhasil ditemukan di radius 8 kilometer dari lokasi awal dalam kondisi mengambang di pinggir sungai," tambah Hery.
Setelah ditemukan, jenazah korban yang diketahui bernama Albert Amandan (19) langsung dievakuasi ke RS. Bhayangkara untuk proses identifikasi. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi dinyatakan ditutup pada hari yang sama.
Hery Marantika juga mengimbau seluruh pihak, terutama yang bekerja di wilayah sungai dan area berisiko tinggi, agar senantiasa mengutamakan keselamatan kerja dan melengkapi diri dengan alat pelindung diri yang sesuai.
"Musibah ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan mengedepankan aspek keselamatan, terutama di lingkungan kerja yang rawan seperti proyek PLTA yang dekat dengan sungai berarus deras," pungkasnya.(**)
Wamenkop Tegaskan KSP Nasari Berperan Strategis Dukung Kopdes Merah Putih dan Penguatan Ekonomi Desa
Hasil Liga Champions: Manchester City Perkasa, Barcelona Tersendat, Galatasaray Kejutkan Ajax
XLSMART Percepat Transformasi Digital Bengkulu, Jaringan Luas dan Promo Paket Data Murah untuk Semua Kalangan
KPK Periksa Lima Saksi klaster proyek Kereta Api wilayah Medan-Sumut
Rilis Lagu Baru, Stevan Pasaribu Tetap Usung Ballad Romantis