Geopark Danau Toba Terancam Dicabut dari Unesco

Kitakini.news -Geopark Toba Kawasan Danau Toba terancam keluar dari Unesco. General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark, Azizul Kholis, akui banyak pihak-pihak yang belum menangani secara utuh sehingga kartu kuning itu dikeluarkan.

Baca Juga:

• Viktor Silaen: Jaga Green Card UNESCO, Libatkan Generasi Muda Hijaukan Danau Toba
• BBN Indonesia Sebut Konsep Kolaborasi Bobby Nasution Berdampak Pada Status Kaldera Toba
• Geopark Kaldera Toba Dapat Rekomendasi Kartu Hijau UNESCO

"Unesco memiliki kriteria begitu banyak dan harus disiapkan secara komprehensif," ujar Azizul, Jumat (23/5/2025).

Namun pihaknya mengalami kesulitan saat berkordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat karena saat itu sedang memasuki masa transisi dan harus membutuhkan waktu.

Azizul mengungkapkan, sebenarnya bukan hanya masalah tata kelola, namun juga partisipasi masyarakat pelestarian edukasi yang lemah dan fasilitas infrastruktur minum serta dan kegiatan riset yang tidak optimal.

"Namun tidak adanya dana untuk kordinasi dengan pihak Unesco, dalam bentuk partisipasi ikut konferensi internasionalnya Global Geopark," katanya.

Azizul Kholis menjelaskan hal ini sangat sulit karena ongkos berangkat ke Negara Chili, Korea dan Yunani tidak ada.

Tetapi itu adalah konsekuensi karena sudah masuk dalam Geopark Unesco dan harus ikut aturan main mereka.

Terkait itu, pihaknya pun tetap ikut konferensi, namun, memilih ikut di negara terdekat saja seperti di Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Begitu juga dengan permintaan Unesco yang kini belum terwujud, yaitu Surat Keterangan perlindungan Cagar budaya dengan Surat Keterangan para Bupati di Geopark secara hukum karena bagi Unesco sangat Khawatir Danau Toba tidak lestari akibat tidak adanya Surat Keterangan secara resmi tersebut. (**)