Selasa, 01 Juli 2025

Bayi dari Hasil Hubungan Sedarah Kakak Beradik sangat Berbahaya bagi Kesehatan Bayi

Azzaren - Senin, 12 Mei 2025 20:05 WIB
Bayi dari Hasil Hubungan Sedarah Kakak Beradik sangat Berbahaya bagi Kesehatan Bayi
Teks foto : Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Sumut (IAKMI) Destanul Aulia. (Azzareen)

Kitakini.news -

Baca Juga:

Jasad bayi yang dididuga dari hasil hubungan sedarah yang dilakukan oleh kakak beradik di Kota Medan dinilai sangat berbahaya. Mulai dari bayi lahir prematur, masalah pernapasan dan jantung hingga kematian pada bayi.

Publik dikejutkan oleh jasad bayi yang dikirimkan via ojek online pada Kamis (8/5/2025) oleh pengemudi bernama Yusuf Ansari.

Belakangan diketahui bahwa jasad bayi tersebut diduga dari hasil hubungan sedarah kakak beradik R (24) dan NH (21). Keduanya pun telah diamankan oleh kepolisian sebagai pihak yang melakukan pengiriman jasad bayi tersebut.

Disisi lain, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Sumut (IAKMI) Destanul Aulia, mengatakan jika hubungan sedarah yang dilakukan oleh kakak beradik atau inses sangat berbahaya.

Selain berisiko mengalami gangguan kelainan darah, pernapasan dan jantung, bayi hasil hubungan sedarah akan lahir prematur dan kemungkinan mengalami kematian.

"Karena akan mengganggu permasalahan kesehatan itu sendiri, dari sisi genetik dia bermasalah akan melemahkan sistem pendarahannya," ujar Aulia, saat ditemui kitakini.news di kediamannya, Senin (12/5/2025).

Kondisi bayi hasil dari hubungan inses akan melemahkan sistem parunya, akan memakan sistem bawaan organ-organnya sehingga sering menimbulkan penyakit jantung bawaan.

"Akan mengganggu pernapasan dan tentunya kalau di fase-fase awal biasanya dia juga akan menjadi bayi yang lahir dengan berat badan berat bayi lahir rendah (BBLR). Kemudian bayi prematur dan ini sangat mengganggu untuk perkembangan masa depan dan juga jika tidak serius ditangani ini akan menyebabkan kematian bayi," jelas Aulia.

Menurutnya, hubungan sedarah bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain, tidak ada rasa aman di keluarga, daerah yang terisolir, faktor kemiskinan, dan kurang deteksi dini dari orang-orang sekitar.

Untuk mencegah terjadinya hubungan sedarah harus dimulai dari keluarga dan sekolah, dengan mulai mengajarkan kepada anak-anak mengenai pendidikan seksual dan reproduksi.

"Di keluarga tolong dibiasakan kita berbicara tentang pendidikan seksual dan pendidikan reproduksi kepada anak-anak kita, bahwa ini bukan sesuatu yang tabu tapi ini dijelaskan sehingga mereka mempunyai pemahaman yang sama. Kedua di sekolah, di sekolah juga mulai menjelaskan tentang pendidikan reproduksi," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru