MUI Desak Garuda Indonesia Akomodir Penggunaan Jilbab Para Pramugari

Kitakini.news – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak
Maskapai Garuda Indonesia segera mengakomodir aturan penggunaan jilbab secara
permanen bagi para Pramugari yang beragama Islam.
Baca Juga:
Jika maskapai plat merah tersebut tidak segera
mengakomodinya, maka Garuda Indonesia telah melanggar kebebasan beragama.
“Garuda Indonesia harusnya sangat menghormati
kebebasan bagi setiap pemeluk agama, terutama dari agama-agama yang diakui di
Indonesia untuk memakai pakaian sesuai dengan ketentuan dari ajaran agama dan
kepercayaan yang mereka ikuti,” tegas Wakil Ketua Umum MUI, Azwar Abbas di Jakarta,
seperti dilansir dari Inilah.com, Minggu (5/2/2023).
Azwar menegaskan, maskapai Garuda Indonesia harus hadir untuk menjamin tegaknya kemerdekaan setiap orang untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah.
“Termasuk memakai busana sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam agamanya dan kepercayaannya tersebut. Dan kalau PT Garuda berbuat di luar itu maka berarti pihak manajemen PT Garuda belum paham dan belum mengerti dengan baik tentang isi dan amanat yang ada dalam konstitusi dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi di negeri ini,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai aneh adanya larangan penggunaan jilbab bagi para pramugari, mengingat beberapa instansi pemerintah lainnya tidak pernah melarang soal penggunaan jilbab.
“Sampai sekarang ini nggak ada
larangan berjilbab, itu nggak ada. Bukan lagi di polisi, di tentara, juga sudah
orang berjilbab dan di mana-mana, perguruan tinggi, di mana-mana. Jadi kalau
ada larangan berjilbab, agak aneh, barangkali. Saya nggak cek, perlu diteliti
itu,” terang Wapres
Diketahui,
muncul desakan agar pramugari maskapai Garuda diperbolehkan menggunakan jilbab
saat bertugas sebagai awak kabin. Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menyebut,
adanya aturan maskapai yang membatasi pramugari memakai jilbab menimbulkan
resah.
Sebab, menurutnya, di kehidupan sehari-hari, di luar tugas sebagai awak
kabin, para pramugari tersebut menutup auratnya dengan berjilbab. Andre meminta
Dirut PT Garuda Indonesia beserta jajarannya segera mengevaluasi peraturan
tersebut.
“Saya mengusulkan kepada Garuda, meski Gerindra bukan partai Islam tapi Gerindra memahami aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kami ingin memperjuangkan, meminta Pak Dirut beserta jajaran untuk mengevaluasi aturan bagaimana tata cara berpakaian busana muslim bagi awak kabin yang ingin melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam menutup aurat dengan memakai jilbab,” kata Andre, Senin (5/12/2023).
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
