Tuahman: Usai Launching, Fasilitas VVIP Untuk PMI Jangan Hanya Jadi Pajangan, Harus Dirawat

Kitakini.news – Ketua Fraksi Partai NasDem Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), dr Tuahman Franciscus
Purba meminta fasilitas Very Very
Important Person (VVIP) yang disediakan bagi para Pekerja Migran Indonesia
(PMI) yang ada di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang tidak dijadikan
sebagai pajangan saja.
Baca Juga:
“Usai diresmikan, fasilitas VVIP yang ada di Bandara
Kualanamu harus dirawat dan tetap rapi dan baik. Jangan hanya jadi pajangan
saja,” ujar Tuahman dalam sambutannya saat acara Launching VVIP Fasilitas Lounge
seperti Help Desk, dan Fast Track (Jalur Cepat Keimigrasian
bagi PMI di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (14/12/2022).
Hadir pada kesempatan tersebut, Deputi II Penempatan
dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Lasro Simbolon, Presiden
Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Bandara Kualanamu Achmad Rifai dan Sekda Sumut
Arief Trinugroho, Kepala BP3MI Sumut Siti Rolijah dan perwakilan dari Internasional
Organization for Migration (IOM).
Tuahman berharap fasilitas yang disediakan
benar-benar dapat dirasakan PMI. Sehingga para “Pahlawan Devisa Negara”
tersebut dapat merasakan hadirnya pemerintah.
Tuahman juga mendesak seluruh Stackholder yang
terlibat agar dapat memeccahkan persoalan masih banyaknya masyarakat Indonesia
yang menjadi pekerja migran ilegal. Sebab, kondisi akan membuat banyak kerugian
bagi para pekerja migran ilegal tersebut dan pemerintah.
Pada kesempatan itu, Tuahman juga mengapresiasi seluruh
Stackholder yang telah menyediakan
fasilitas VVIP bagi para PMI dibeberapa Bandara yang ada di Indonesia, termasuk
Kualanamu.
Fasilitas VVIP ini, menurut Tuahman, akan menambah
semangat dan kepercayaan PMI kepada pemerintah dan memang sudah layak “Pahlawan
Devisa Negara” tersebut mendapatkan fasilitas yang memadai.
“Kita harus akui, selama beberapa kurun waktu ini,
PMI telah memberikan pemasukan kepada negara sebesar Rp4 Triliun. Maka sudah
sangat wajar negara memberikan perhatian yang lebih kepada mereka,” cetusnya.
Kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
(BP2MI), Tuahman meminta agar menjalankan tugas dengan sebaiknya dalam hal
memberikan perlindungan dan kenyamanan serta prioritas, khususnya bagi PMI asal
Sumut.
“Saya juga meminta BP2MI agar benar-benar memberikan
pelayanan kenyamanan dan perlindungan bagi PMI asal Sumut. Mereka adalah
Pahlawan, jasa mereka bagi negara sejak dahulu tidak terhingga,” pungkasnya.
Sementara itu, BP2MI menyatakan sebanyak 4,5 juta Pekerja
Migran Indonesia (PMI) tidak terdaftar dalam sistem negara. Ketidakjelasan data
tersebut, karena berangkat bekerja secara non prosedural atau ilegal.
"Ada sekitar 9 juta warga Indonesia bekerja di luar negeri, baik formal dan informal. Dari jumlah itu, setengahnya tidak bisa di akses dari nama dan alamat," ujar Lasro Simbolon.
Lasro menjelaskan, jutaan PMI yang tidak terdaftar
dan bekerja di luar negeri bila terjadi masalah tentunya menyulitkan negara
menyelesaikan permaslahan.
"Jika data PMI bisa akses, negara pasti hadir
mengatasi apapun masalah terjadi. Namun, bila permasalahan timbul tentu akan
memakan waktu menyelesaikan," terangnya.
Selain itu, lanjut Lasro, dalam kurun waktu dua
tahun sudah ribuan peti jenazah dari luar negeri tiba di Indonesia dan sebanyak
1.400 peti jenazah PMI didominasi penempatan kerja lewat jalur tidak resmi dan ini
menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama,” ucapnya.
Lasro mengungkapkan, bahwa peresmian fasilitas VVIP
Lounge, Fasttrack dan Helpdesk merupakan kado istimewa akhir tahun Migran Day
2022, untuk PMI dari Presiden Joko Widodo.
“Tujuanya guna memberikan pelindungan pekerja migran
utuh, mulai dari berangkat ke negara penempatan hingga kembali ke daerah asal
yang difasilitasi BP2MI berkerja sama Stakeholders
terkait," tuturnya.
Merespon hal itu, Sekda Sumut Arief Sudarto
Trinugroho mengungkapkan Pemprov Sumut siap bersinergi dan berkolaborasi
bersama intansi kepolisian serta pihak terkait mengenai perkerjaan rumah
dimaksud.
"Kami senantiasi terus melakukan sosialisasi
pada masyarakat seperti ingin bekerja di luar negeri melalui jalur BP3MI yang
ada di Sumut. Sebab tanpa mengikuti prosedur resmi, calon PMI adalah
ilegal," tegas Sekda Sumut.
Diresmikannya fasilitas VVIP tersebut, lanjut Arief,
merupakan bukti nyata untuk mewujudkan PMI sebagai Pahlawan Devisa Negara.
"Selama ini jalur VVIP hanya pejabat negara
saja 'menikamati'. Nah, sekarang PMI dapat menggunakannya. Tapi, perlu diingat,
bekerja lah lewat jalur resmi. Sehingga negara bisa memfasilitasi mulai dari
keberangkatan hingga permasalahan yang timbul di kemudian hari," papar
Arief.
Redaksi

Muryanto Diperiksa KPK, Kemanan Kampus Intimidasi Larang Mahasiswa Protes

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Dipicu Masalah Pasokan

Inalum Genjot Produksi Green Aluminium dengan Teknologi Mutakhir Tiongkok

Raja Kungfu Dagestan Muslim Salikhov, KO Carlos Leal dalam 42 Detik di UFC Abu Dhabi

Sepi dan Kekurangan Tenaga Medis, Zakiyuddin Harahap Akan Kaji Gabungkan Pustu Dengan Puskesmas di Medan Deli
