Senin, 16 Juni 2025

Tergiur Gaji Besar, Pekerja Asal WNI Hilang di Kamboja

Azzaren - Sabtu, 12 April 2025 17:56 WIB
Tergiur Gaji Besar, Pekerja Asal WNI Hilang di Kamboja
Teks foto : Eli memohon kepada Presiden RI Prabowo Subianto supaya dapat dibantu menemukan dan memulangkan adiknya yang hilang di Kamboja. (Bayu)

Kitakini.news - Raut kesedihan terpancar jelas di wajah Eli (41 tahun) saat menceritakan nasib adiknya, Dian alias Pesek (33 tahun) yang kini hilang di Kamboja. Eli pun memohon kepada Presiden RI Prabowo Subianto supaya dapat dibantu menemukan dan memulangkan adiknya yang hilang di Kamboja.

Baca Juga:

Kasus hilangnya Dian alias Pesek yang bekerja sebagai admin judol viral di media sosial, khususnya di wilayah Binjai dan Langkat.

Beberapa postingan di media sosial menyebarkan gambar wajah Dian alias Pesek warga Jalan Melinjau, Lingkungan II, Kelurahan Jati Karya, Kecamatan Binjai Timur.

Isi postingan tersebut bertuliskan dicari orang hilang kerja di Kamboja. Terakhir, keluarga kehilangan kontak komunikasi pada 10 Oktober 2024 lalu. Bagi siapa yang mengetahui Dian di Kamboja, keluarganya berharap dapat segera dihubungi.

Diceritakan Eli, Dian adiknya berangkat dari Binjai untuk bekerja ke Kamboja pada Rabu 20 Agustus 2024 lalu. Sebelum berangkat Dian sudah meminta izin kepada Eli dan keluarganya di Binjai.

"Udah permisi sama keluarga. Bilangnya kak saya mau pigi ke Kamboja ikut sama Dio teman dekatnya, ya! masih satu kampung juga," ujar Eli, Kamis (10/4/2025).

Sesampainya di Kamboja, kata Eli, Dian adiknya masih sering berkomunikasi dengan keluarga dari ponsel. Terhitung ada dua bulan masih sempat komunikasi.

Kepada keluarga, Dian mengabarkan kondisinya yang sekarang sudah bekerja sebagai admin Judol di Kamboja. Cuma kalau tidak dapat mencapai target, Dian mengaku sering mendapat hukuman seperti pushup.

Selama bekerja di Kamboja, Dian mengaku kepada keluarga mendapat gaji senilai Rp7 Juta. Gaji itulah yang menjadi alasan Dian tertarik untuk berangkat kerja ke Kamboja, meskipun secara ilegal.

Dijelaskan Eli selama disana Dian selalu berkomunikasi dengan keluarga setiap dua atau tiga hari sekali. Hingga akhirnya pada Oktober 2024, keluarga dibuat kebingungan karena tak pernah mendapat kabar lagi dari Dian.

Sempat terakhir kali menelepon, sambung Eli, mengabarkan bahwasanya Dian akan dipindahkan ke perusahaan lain pada 25 Oktober 2024. Namun setelah itu tidak ada lagi kabar.

"Nah pada tanggal 27 bulan Oktober 2024 itulah kami gak bisa lagi berkomunikasi sama dia," kata Eli saat ditemui di kediamannya.

Dijelaskan Eli, meski sudah berulangkali dihubungi melalui telepon, namun Dian tidak bisa lagi dihubungi. Begitu juga saat dikirimkan pesan singkat whatsapp untuk mencari tau keberadaannya juga tak mendapat balasan.

Hal inilah yang membuat keluarga menjadi bingung untuk mencari keberadaan Dian di Kamboja. Apakah masih ada ataukah sudah hilang karena tidak ada lagi kabarnya.

Terlebih, saat pihak keluarga mendapat kabar dari Dio teman Dian yang juga bekerja di Kamboja. Katanya Dian ada masalah gangguan psikologis saat menyaksikan rekan kerjanya mendapat siksaan di setrum listrik oleh petugas perusahaan tempatnya bekerja di Kamboja.

Mendengar itu, Eli sempat memohon kepada Dio untuk memulangkan adiknya tersebut kembali ke tanah air, meski harus mengganti ongkos kepulangannya. Namun Dio ketika itu mengatakan tidak ada masalah apa-apa dan Dian mungkin sedang diobati disana.

Namun pihaknya keluarga tetap bersikeras untuk mengetahui kondisi Dian disana, minimal bisa video call. Tapi oleh Dio mengatakan tidak bisa dan berjanji kalau dirinya pulang nanti akan membawa Dian juga. Hingga akhirnya ketika keluarga Dian mencoba kembali menghubungi nomor Dio ternyata juga sudah tidak aktif.

Disinggung tentang alasan keluarga membiarkan Dian berangkat kerja ke Kamboja, Eli menjelaskan sebagai orang awam keluarganya jujur tidak mengerti jenis pekerjaan apa yang akan dikerjakan oleh Dian adiknya tersebut selama di Kamboja.

Namun karena jumlah gaji yang menggiurkan hingga Rp10 Juta per bulan, keluarga pun merelakan kepergiannya. Setelah viral banyaknya pekerja di Kamboja yang disiksa, barulah keluarga faham kalau pekerjaan adiknya tersebut adalah ilegal sebagai admin judol.

"Inilah kami masih berusaha terus untuk mencari tau keberadaannya sekarang sama orang yang berangkatkan kerjanya ke Kamboja katanya namanya Buk Wiwik tinggalnya di belakang Binjai Super Mall (BSM)," sebutnya.

Dian merupakan anak keenam dan 7 bersaudara. Sedangkan, kedua orangtuanya sudah tidak ada lagi. Selama di Binjai, Dian tidak memiliki pekerjaan tetap.

Dia hanya bekerja sebagai kuli bangunan dengan upah rendah. Sehingga ketika ada tawaran berangkat bekerja ke Kamboja, meskipun ilegal dengan gaji besar, Dian pun menjadi tertarik.

Kisah Dian yang hilang di Kamboja merupakan satu dari banyaknya cerita suram dibalik tentang nasib pekerja asal tanah air selama bekerja sebagai admin judol di Kamboja. Tidak sedikit jumlah mereka disana yang mengaku sering mendapat siksaan hingga tidak tahan minta dipulangkan ke tanah air.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: M Iqbal
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pemko Bentuk Timsus Bantu Pemulangan 2 PMI Asal Binjai Terlantar di Kamboja

Pemko Bentuk Timsus Bantu Pemulangan 2 PMI Asal Binjai Terlantar di Kamboja

Sebanyak 4 WNI Asal Binjai Terlantar di Kamboja Minta Dipulangkan

Sebanyak 4 WNI Asal Binjai Terlantar di Kamboja Minta Dipulangkan

Empat WNI Terlantar di Kamboja Kabarnya sudah Ditangani KBRI

Empat WNI Terlantar di Kamboja Kabarnya sudah Ditangani KBRI

Menteri BP2MI: Bongkar Jaringan TPPO Admin Judol

Menteri BP2MI: Bongkar Jaringan TPPO Admin Judol

Said Aldi: Negara ASEAN Harus Selamatkan Pemuda Dari Judol

Said Aldi: Negara ASEAN Harus Selamatkan Pemuda Dari Judol

Said Aldi Imbau Anak Muda Indonesia Jangan Terpancing Iming-Iming Kerja ke Kamboja, Bangkok dan Myanmar

Said Aldi Imbau Anak Muda Indonesia Jangan Terpancing Iming-Iming Kerja ke Kamboja, Bangkok dan Myanmar

Komentar
Berita Terbaru