Demo Tolak UU TNI di Siantar, Mahasiswa Duduki Gedung DPRD

Kitakini.news - Demo aksi tolak undang undang (UU) TNI yang sudah disahkan melalui putusan langsung oleh ketua DPR RI waktu lalu, di Kota Pematangsiantar memanas.

Baca Juga:

• Ahmad Hadian Dukung Pola Baru Bantuan Rumah Ibadah Yang Akan Dilakukan Bobby
• Tim Tabur Kejatisu Amankan DPO Terpidana Penipuan di Pematang Siantar
• Tim Gabungan Gelar Razia Hunian Lapas Kelas IIB

Masa aksi dari mahasiswa Universitas Simalungun (USI) Kota Pematangsiantar berunjuk rasa di Kantor DPRD kota Siantar, Rabu (26/3/2025).

Sekitar puluhan mahasiswa bermula melakukan orasi awal tiba didepan kantor DPRD Siantar dengan pengawalan ketat barisan barikade personil polri dari Polres Siantar.

Kemudian karna dikira tidak mendapatkan kepastian, mahasiswa itu pun membakar ban tepat didepan barisan pagar betis, bukti kekecewaan atas kegagalan pemerintah atas keputusan UU TNI.

"Kami merasa atas disahkan nya UU TNI degan beberapa pasal yang dinilai melukai demokrasi. Maka itu kami meminta copot UU TNI dan kembali TNI ke barak," orasi dari ketua aksi dilokasi, dengan sebutan nama Ias.

Mahasiswa itu pun memaksa untuk dapat masuk kedalam halaman kantor dengan cara mendobrak pagar utama kantor DPRD Siantar.

Dengan cara mendekatkan ban yang dibakar kepada pagar betis dari kepolisian, dan mendekatkan bang ke pagar utama kantor DPRD yang terbuat dari stainless itu.

Akibat asap hitam yang menggumpal dari ban terbakar, barisan barikade polisi itupun bobol. Hal itu membuat kesempatan kepada masa aksi dapat menjebol gerbang pagar kantor perwakilan rakyat itu.

Kemudian mahasiswa berhasil masuk ke halaman pekarangan kantor DPRD Siantar. Dan langsung berlari masuk menuju gedung kantor DPRD Siantar ke sebuah ruangan rapat gabungan komisi.

Selanjutnya para masa aksi pun menduduki ruangan rapat gabungan komisi, sembari menunggu jawaban dari DPRD akan ikut setuju untuk penolakan UU TNI itu.

Sampai salah satu perwakilan dari anggota DPRD Siantar mewakili Ketua DPRD yang sedang melaksanakan tugas diluar kota infonya. Patar Luhut Panjaitan dari fraksi partai Gerindra mengatakan siap memfasilitasi untuk dapat membahas tentang penjelasan UU TNI.

" Ada 4 pasal yang mungkin janggal terkait UU TNI ini. Jadi maka itu sekretariatan DPRD siap untuk memfasilitasi dengan perwakilan, agar bersama berdiskusi membahas tentang UU TNI ini," tutur Patar dihadapan masa aksi.

Masih tetap tidak terima dengan jawaban patar, mahasiswa itu mengungkapkan akan hadir kembali di esok hari dengan masa dari kalangan dan element masyarakat untuk dapat bertemu dengan ketua DPRD Siantar langsung.

"Kami mau ketemu dengan ketua langsung. Besok kami akan datang kembali dengan masa dari kalangan masyarakat dan element masyarakat," teriakan Ias mengakhiri aksi itu.

Kemudian para mahasiswa itu pun keluar dari ruangan dan kantor DPRD itu dengan kondusif.

Sementara itu, Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak menerangkan tidak ada tindakan anarkis dalam aksi demo ini, hanya saja mahasiswa meminta untuk masuk bertemu langsung degan anggota DPRD.

"Kalau untuk anarkis tidak ada. Tapi hanya mahasiswa meminta untuk dapat dengan DPRD langsung, sudah kita coba untuk menahan, namun kita tidak akan mungkin kontak fisik dengan masyarakat," tutur Kapolres Siantar baru itu dihalaman kantor DPRD kepada awak media.

Lanjut, terkait akan dilaksanakan kembali aksi demo. Sah Udur mengatakan bahwa pihaknya berkewajiban dalam memberikan keamanan.

Selain mengharapkan kekondusifan setiap aksi, pihaknya siap akan berkordinasi dan menyiapkan personil yang lebih banyak untuk dapat menahan, demi menjaga kekondusifan dalam menyampaikan aspirasi.

"Aspirasi dari mahasiswa tadi sudah di terima langsung oleh anggota DPRD pak patar. Namun jika mahasiswa berkeinginan dengan langsung ke ketua, kami berkewajiban untuk mengamankan keberlangsungan penyampaian aspirasi itu," jelasnya.

Kemudian katanya, pihaknya juga akan mempersiapkan persiapan yang lebih matang dalam aksi yang direncanakan kembali berlangsung esok hari, pada Kamis (26/3/2024).

"Kita akan berkordinasi akan jumlah masa nya dan mempersiapkan personil dengan lebih dari masa itu," pungkas Sah Udur. (**)