Tuahman: Program MBG Harus Libatkan Ahli Gizi

Kitakini.news - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan penting dalam upaya meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia.
Baca Juga:
Menurut Politisi Partai NasDem Dr Tuahman Franciscus Purba, MBG bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Anak-anak berada dalam fase pertumbuhan yang membutuhkan nutrisi lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
"Bukan hanya kenyang yang menjadi tujuan utama, tetapi bagaimana gizi anak benar-benar terpenuhi," ungkap Tuahman mantan anggota DPRD Sumut ini.
Kurangnya perhatian terhadap gizi dapat berakibat fatal bagi perkembangan anak dan masa depan bangsa. Fenomena seperti gondokan dan busung lapar menjadi contoh nyata bahwa masalah gizi bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi kualitas nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) periode 2019-2024 ini mencontohkan, gondokan terjadi bukan karena anak kekurangan makan, melainkan kurangnya asupan yodium. Begitu pula dengan busung lapar, yang sering kali disebabkan oleh gizi buruk, bukan semata-mata karena kelaparan.
Salah satu faktor penting dalam keberhasilan MBG adalah keterlibatan ahli gizi dalam setiap tahapannya.
"Dapur gizi yang digunakan dalam program ini harus memiliki pengawasan ahli gizi agar makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar kesehatan dan gizi," tegasnya.
Masih kata Tuahman, MBG bukan sekadar memberikan nasi campur tanpa memperhitungkan kandungan nutrisi, tetapi harus memiliki sistem Quality Control yang ketat.
Program MBG bukan sekadar kebijakan jangka pendek, melainkan sebuah investasi besar bagi masa depan Indonesia. Generasi muda yang sehat dan cerdas akan menjadi pemimpin bangsa pada tahun 2045, saat Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju.
"Anak-anak kita hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika mereka tumbuh dengan gizi buruk, bagaimana mungkin mereka bisa membawa Indonesia menjadi negara yang unggul?" ujarnya.
Oleh karena itu, sambung Tuahman, memastikan kualitas gizi anak-anak sejak dini adalah langkah strategis untuk membangun SDM yang kompetitif di masa mendatang.
Dengan pengelolaan yang baik, MBG dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.
"Harapannya, program ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan secara luas demi mewujudkan generasi emas yang sehat, kuat, dan siap bersaing di kancah global," pungkasnya. (**)

Rudi Alfahri: Tangkap Mafia Beras, Bila Perlu Hukum Mati!

Yahdi Khoir Minta BUMD Segera Berbenah Untuk Tingkatkan PAD

Ihwan Ritonga Dorong Manajemen Baru BUMD Sumut Susun Strategi dan Branding Unggulan

Zeira: Pemblokiran Rekening Tak Aktif 3 Bulan Resahkan Rakyat

Kapolres Siantar Sambut Tim Irwasda Polda Sumut Cek Gedung SPPG Capai 70 %

Prihatin Minimnya Event Danau Toba, Komisi B DPRDSU Akan ke Kemeparekraf

Resmi: Chelsea Rekrut Bek Belanda Jorrel Hato dari Ajax

Turnamen Futsal, Marini: Semua Adalah Pemenang

Penuh Emosi, Special Screening Film Panggil Aku Ayah di Medan Tuai Pujian

Son Heung-min Mengakhiri Kiprah Bersama Spurs di Seoul, Laga Kontra Newcastle Berakhir Imbang 1-1

Demi Anak Istri, Judika Harus Kontrak Rumah

Seorang Bidan Desa di Pasaman Rela Bertaruh Nyawa Menyeberang Sungai Demi Pasien

Belum Tahu Kapan Nikah, Cinta Laura: Tunggu Matang
