Kantor Redaksi Tempo Kembali Diteror Kiriman Bangkai Tikus

Agus, petugas kebersihan Tempo, mengira kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Namun, saat dibuka, ia menemukan kepala tikus yang terpenggal. "Ketika dibuka, isinya kepala tikus," kata Agus, seperti dikutip dari Tempo. Ia kemudian memanggil rekan petugas kebersihan dan satpam untuk memeriksa lebih lanjut. Ternyata, kardus tersebut berisi enam bangkai tikus dengan kepala dan badan yang terpisah, ditumpuk rapi tanpa disertai pesan apa pun.
Baca Juga:
Berdasarkan pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan tersebut diduga dilempar oleh orang tak dikenal dari luar pagar kompleks kantor Tempo pada pukul 02.11 WIB. Petugas keamanan menduga kotak itu sempat mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum jatuh ke aspal, meninggalkan jejak baret pada mobil tersebut.
Kiriman ini menambah daftar teror yang dialami Tempo. Sebelumnya, pada 19 Maret 2025, redaksi menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga yang ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang menggunakan atribut aplikasi pengiriman barang.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan bahwa kiriman bangkai tikus semakin memperjelas adanya upaya teror terhadap redaksi Tempo. Sebelumnya, pada 21 Maret 2025, redaksi juga menerima pesan ancaman melalui akun Instagram @derrynoah yang mengancam akan terus mengirimkan teror "sampai mampus kantor kalian".
"Kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers," tegas Setri, seperti dilaporkan Tempo. "Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar, tapi stop tindakan pengecut ini."
Setri telah melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Pada 21 Maret 2025, ia mendatangi Markas Besar Polri untuk melaporkan paket kepala babi, yang kemudian diserahkan sebagai barang bukti. Mabes Polri pun membentuk tim khusus untuk mengusut pelaku dan motif di balik teror ini. Sekitar 20 personel polisi telah mendatangi kantor Tempo untuk mengambil bungkusan berisi bangkai tikus sebagai bagian dari penyelidikan.
Kasus ini memicu keprihatinan atas ancaman terhadap kebebasan pers di Indonesia. Tempo, sebagai salah satu media terkemuka di Tanah Air, menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan tugas jurnalistik tanpa takut terhadap intimidasi.

Syah Afandin Terima Kunjungan Tim Satgas Densus 88

Humas Polri Gelar Silaturahmi Kamtibmas, Strategi Kontra Radikal di Binjai

Kasus Lama Diangkat Lagi, Tiarma Sitorus Siap Lapor Penyidik Polda Sumut ke Propam Mabes Polri

Rumah Wartawan di Langkat Dilempar Bom Molotov

Kapolri Perintahkan Kabareskrim Polri Lakukan Penyelidikan Teror di Tempo
