Polisi Tangkap Terduga yang Terlibat Pengeboman Masjid di Peshawar Tewaskan 100 Orang
1.png)
Kitakini.news – Penyelidikan serangan bom bunuh diri yang
menewaskan lebih dari 100 orang di sebuah masjid di Peshawar berujung
penangkapan sejumlah orang oleh pihak kepolisian. Lebih dari 100 orang tewas di
masjid pada serangan bom bunuh diri Selasa (31/01/2023) saat Salat Asar.
Baca Juga:
Polisi mengatakan, pada Selasa (31/01/2023), beberapa orang
telah ditangkap. Polisi tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa pengebom
tersebut mendapatkan bantuan internal untuk menghindari pemeriksaan keamanan.
Pengeboman itu merupakan yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir menghantam Peshawar, kota barat laut Pakistan tersebut. Kota itu juga bergolak, dekat dengan perbatasan Afghanistan. Tiga di antara yang tewas adalah masyarakat sipil, sedangkan 97 lainnya merupakan petugas kepolisian.
“Kami telah menemukan beberapa petunjuk yang sangat baik,
dan berdasarkan petunjuk ini kami telah melakukan beberapa penangkapan
besar," kata Kepala Polisi Peshawar Ijaz Khan melansir Reuters.
Menurut Ijaz Khan, tidak menutup kemungkinan serangan
tersebut melibatkan orang dalam.
"Kami tidak dapat mengesampingkan adanya bantuan
internal, tetapi karena penyelidikan masih dalam proses, saya tidak dapat
membagikan lebih banyak detail," ucapnya.
Penyelidik, termasuk pejabat kontra-terorisme dan intelijen,
memusatkan perhatian pada bagaimana penyerang berhasil menembus pos pemeriksaan
militer dan polisi. Apalagi distrik tersebut merupakan sebuah pemukiman mandiri
era kolonial di pusat kota yang merupakan rumah bagi orang-orang menengah, dan
personil polisi berpangkat lebih rendah dan keluarga mereka.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, pelaku bom
berada di baris pertama di ruang salat ketika dia menyerang.
“Jenazah penyerang telah ditemukan, kami percaya para
penyerang bukanlah kelompok yang terorganisir," kata Kepala Polisi
provinsi Moazzam Jah Ansari.
Kelompok militan paling aktif di kawasan itu, Taliban
Pakistan, juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), telah membantah bertanggung
jawab atas serangan itu. Serangan itu sejauh ini tidak diklaim oleh kelompok
mana pun. Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan kepada parlemen bahwa
faksi yang memisahkan diri dari TTP harus disalahkan.
Ledakan itu menghancurkan lantai atas masjid. Pemboman itu
adalah yang paling mematikan di Peshawar sejak pemboman bunuh diri kembar di
Gereja All Saints menewaskan puluhan orang pada September 2013. Serangan itu menjadi
serangan paling mematikan terhadap minoritas Kristen di negara itu.
Sekadar informasi, Peshawar berada di tepi tanah suku
Pashtun, wilayah yang terperosok dalam kekerasan selama dua dekade terakhir.
TTP adalah kelompok payung bagi faksi Islam Sunni dan
sektarian yang melawan pemerintah di Islamabad. Kelompok tersebut baru-baru ini
meningkatkan serangan terhadap polisi.
Redaksi

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
