Permintaan Kolang Kaling di Ramadan, Pengusaha: Kita Bisa Mengolahnya 1,5 Ton Sehari

Kitakini.news - Bulan puasa atau bukan Ramadan merupakan bulan dimana beberapa komoditi mengalami lonjakan permintaan apakah untuk berbuka puasa atau buat panganan di hari lebaran. Salah komoditi yang banjir permintaan adalah kolang kaling.
Baca Juga:
Permintaan akan kolang kaling di bulan Ramadan mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Mengingat panganan yang satu ini bisa dijadikan berbagai macam jenis makanan, mulai dari kolak hingga manisan.
Seorang pengusaha kolang kaling, Jumiran, di Desa Mancang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengatakan permintaan akan buah kolang kaling ini tidak hanya dari Medan saja, namun juga datang dari Bandung, Magetan, Aceh hingga Padang.
"Di bulan Ramadan ini permintaan akan kolang kaling cukup tinggi dan dari luar Sumut juga datang seperti Bandung, Magetan, Aceh hingga Padang," ujar Jumiran, Kamis (6/3/2025).
Dikatakannya, di luar bulan Ramadan dia hanya mengolah kolang kaling 800 kilogram setiap harinya. Namun di bulan Ramadan dia bisa mengolah sebanyak 1,5 Ton setiap harinya.
Untuk itu dia memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak untuk mengolah buah kolang kaling mulai dari buah yang diambil dari daerah luar Langkat hingga akhirnya proses pengiriman setelah permentasi.
"Tenaga kerja yang kita gunakan tidak hanya dari luar namun juga penduduk sekitar, dan 100 masih kurang, masih dibutuhkan sekitar 30 orang lagi karena banyak pengerjaan yang harus dilakukan," paparnya.
Untuk harga sendiri, saat ini buah kolang kaling mengalami kenaikan yang cukup bagus. Biasanya harganya Rp6.500 sekilonya, saat ini bisa mencapai Rp8.000 hingga Rp9.000.
Bahan bakunya sendiri didatangkan daridaerah Sidikalang dan Porsea. "Buah lokal bukan tidak ada namun kecil-kecil tidak memenuhi permintaan Bandung yang mengingingkan buah yang besar," ungkap Jumiran.
Jumiran mengungkapkan buah kolang kaling yang dibuatnya bisa bertahan hingga 1 bulan lamanya karema proses permentasinya cukup lama.
"Buah yang datang diturunkan dari truk bisa mencapai 8 hingga 10 Ton. Lalu buah ini direbus dan kemudian dibelah untuk diambil isinya dan kemudian kita permentasi selama 3 malam, jika hanya 2 malam hasilnya kurang maksimal," pungkasnya.

Fraksi PKS Desak Fokus pada Pendidikan Karakter dalam RPJMD 2025-2029

Fraksi PKS Soroti Pentingnya RPJMD 2025-2029 untuk Masyarakat Kota Medan

Direktur SMI : Indikasi Manipulasi RAB Ramadhan Fair Harus Diusut

Syaiful Ramadhan Dukung Program Tebus Ijazah Wali Kota Medan

Eks Pemain Syaiful Ramadhan Ungkap Belum Terima Janji Kompensasi dari PSMS Medan, Sebut WA-nya Diblokir Dirut Klub
