Andre Andika Minta Wasit Turnamen Fantasi Football Simalungun Harus Dievaluasi

Kitakini.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Simalungun, Andre Andika Sinaga S.Pd mengaku miris masih adanya wasit yang disinyalir tidak netral dalam kompetisi Sepakbola.

Baca Juga:

• Anita Lubis: Kesejahteraan Guru Prioritas, Akan Dibahas di R-APBD 2026
• PTPN Pakai Dalih Optimalisasi Lahan, Rony Desak Hentikan Alih Fungsi Kebun Teh Jadi Sawit di Simalungun
• Pungli Retribusi Parkir Senilai Rp48 Juta, Kadishub Siantar Diadili

Hal ini disampaikan Andre menanggapi ramainya pemberitaan wasit dalam turnamen Fantasi Football Cup 2025 yang disinyalir tidak bertugas secara profesional dengan ketentuan sesuai lisensi wasit yang telah diatur.

Andre juga meminta agar dilakukan evaluasi dan pembenahan, perbaikan internal dalam tubuh Askab PSSI Simalungun terkhusus komite wasit.

"Demi meningkatkan kualitas sepakbola di Simalungun, perlu dilakukan evaluasi, bahkan perbaikan dalam internal asosiasi itu sendiri untuk mematangkan semua item item yang ada didalamnya," ujar Andre.

Seperti katanya, dalam turnamen Fantasi Football Cup 2025 yang berlangsung di lapangan Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, terkait adanya komplen dari beberapa club peserta akan wasit memimpin pertandingan.

Seharusnya komite wasit dapat menanggapi komplen itu dengan sigap, demi menjaga independensi kualitas wasit sepakbola kabupaten Simalungun.

"Secara aku menilai, Karna kan sudah ada permintaan beberapa tim (Club), tapi tak diakomodir. Artinya sudah ada berarti indikasi keberpihakan wasit ke salah satu club yang sedang bertanding, namun tetap wasit itu yang ditugaskan. Maka perlunya evaluasi," tegasnya.

Lanjut anggota DPRD yang bisa dijuluki si raja sidak itu, katanya, jika memang wasit ini sudah terindikasi wasit kontroversi. Maka sangat perlu untuk dipertanyakan lisensinya hingga sampai tingkat pusat yang telah mengeluarkan lisensi tersebut.

"Sangat perlu dipertanyakan lisensi wasit tersebut, karna ini saling berkaitan mulai dari tingkat komite kabupaten, atau provinsi hingga pusat yang mengeluarkan harus dipertanyakan," jelas Politisi Partai Demokrat ini.

Namun kata Andre, jika harus sampai lisensi wasit itu dicabut. Bukan ranah DPRD untuk mencabutnya, melainkan pihaknya dapat memberikan surat rekomendasikan untuk perbaikan kualitas persepakbolaan di kabupaten Simalungun.

"Kita hanya bisa merekomendasikan untuk perbaikan saja, bukan hak kita untuk mencabut. Biarkan asosiasinya yang menilai sendiri untuk wasit yang harus dicabut dan dipertahankan," pungkasnya. (**)