Dokter dan Tenaga Medis Pertanyakan Dana Jasa Pelayanan Covid-19
Kitakini.news - Seorang dokter dan sejumlah tenaga medis di Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi, Sumatera Barat pertanyakan dana jasa medis pelayanan pasien Covid-19.
Baca Juga:
Tenaga medis di rumah sakit daerah tersebut mengaku tidak mendapat jasa medis sebagaimana mestinya.
Merasa dizalimi oleh pimpinan rumah sakit RSUD Acmad Muchtar Bukittinggi, Sumatera Barat, sejumlah tenaga medis termasuk dokter pertanyakan dana penggantian biaya pelayanan tersebut.
Dokter Deddy Herman yang juga ketua satgas Covid-19 kota Bukittinggi ini, menyebutkan apa yang ia sampaikan adalah keluhan dari tenaga medis, baik dokter, perawat hingga jasa pemulasaran.
Ia menyebutkan pemerintah pusat selalu menurunkan dana sesuai waktu dengan nilai Rp 41 milyar di 2022 sementara 2021 dua kali lipat yang disesuaikan dengan tingkat wabah Covid-19 waktu itu.
Menurut pihak rumah sakit kepada tenaga medis pembagian dilakukan dengan pembagian 60 persen untuk jasa pelayanan dan 40 persen jasa medis.
Jika angka 100 milyar selama dua tahun seharusnya 40 milyar bagi jasa medis, namun setelah di kalkulasikan yang disalurkan hanya Rp 5 milyar saja, terkait masalah ini para dokter dan tenaga medis akan berkonsultasi dengan IDI pusat terkait apa upaya yang akan ditempuh.
Sementara itu pihak rumah sakit Acmad Muchtar Bukittinggi dalam hal ini Direktur umum RSAM, Sony belum memberikan keterangan terkait keluhan tenaga medis tersebut dan berjanji menjelaskan secara rinci pada Senin depan.
Kontributor: Azzareen

Jalan Bunga Turi Menuju Pasar Induk Lau Cih Selesai Diaspal

Begini Rico Waas Pimpin Apel Perdana Pasca Idulfitri

Semarak Ramadhan 1446H, Karyawan XL Axiata Berbagi Kebaikan di Sumatera

Berikut Kemudahan dan Kebersamaan di Bulan Ramadan dari IM3

Rico Waas Ajak GP Ansor Bangun Medan: "Pemuda Akar, Pohonnya Pemerintah"
