Kasus DBD Masih Tinggi, Apakah Nyamuk Wolbachia Sudah Efektif?

Baca Juga:
Namun, seberapa efektif metode ini dalam menekan angka kasus DBD?
Ketua Perhimpunan Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki), Astrid B. Sulistomo, menjelaskan bahwa angka kasus DBD di Indonesia masih tinggi dan bahkan menunjukkan tren peningkatan. "DBD di Indonesia itu pernah mencapai puncaknya di 2016. Tapi kemudian 2017-2018 itu mulai mengalami penurunan. Sayangnya, penurunan ini tidak bertahan, dan sekarang kasus DBD justru meningkat kembali," ujarnya dalam pernyataan resminya, Jumat (22/11/2024).
Salah satu langkah yang diambil untuk mengendalikan penyebaran DBD adalah penyebaran Nyamuk Wolbachia. Inisiatif ini dianggap berhasil di beberapa daerah seperti Yogyakarta, tetapi hasilnya belum seragam di wilayah lain.
"Di salah satu daerah di Yogyakarta berhasil, tapi daerah lain hasilnya kurang efektif meskipun memang tidak menyebabkan peningkatan kasus," kata Astrid. Ini menunjukkan bahwa metode Wolbachia memiliki potensi besar, namun implementasinya perlu disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap wilayah.
Nyamuk Wolbachia dihasilkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti, baik jantan maupun betina. Bakteri ini mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan virus dengue. Setelah diproduksi secara massal, nyamuk ini dilepaskan ke alam bebas untuk berkembang biak dengan populasi nyamuk lokal.
Sejauh ini, penyebaran Nyamuk Wolbachia telah dilakukan di berbagai kota seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.
Meski belum memberikan dampak signifikan secara nasional, penggunaan Nyamuk Wolbachia tetap menjadi terobosan penting dalam upaya pengendalian DBD. Untuk meningkatkan efektivitas, diperlukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan di setiap wilayah serta kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Penerapan metode ini memberikan harapan baru bagi Indonesia untuk mengurangi beban penyakit DBD, meskipun masih membutuhkan upaya dan penelitian lebih lanjut agar dampaknya lebih merata di seluruh nusantara.