Aripay Tambunan: Jangan "Dipelintir" Kabinet Merah Putih, Ormas dan OPD di Daerah Juga “Gemuk”

Kitakini.news -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Dr Drs Aripay Tambunan MM meminta kepada semua pihak untuk tidak memelintir dan berspekulasi terhadap Kabinet Merah Putih di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dinilai "Gemuk".
Baca Juga:
"Memang banyak Menteri dan Wakil
Menterinya, jangan diplintir. Sekarang saja organisasi kemasyarakatan maupun
organisasi kepemudaan (OKP) di tingkat kabupaten dan provinsi banyak jumlah
pengurusnya. Kemudian di pemerintahan daerah saja juga gemuk, seperti di Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), ada berkisar 45 OPD. Nah ini mengurus
negara, ada 280 juta rakyat Indonesia yang harus diurus. Jumlah 112 orang di Kabinet
Merah Putih itu semuanya mempunyai Tufoksi masing-masing untuk mempercepat
kinerja kementerian maupun badan di kabinet bentukan Pak Prabowo," ujar Aripay
kepada wartawan di ruang kerjanya gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa
(21/10/2024).
Hal ini disampaikan Dr Aripay Tambunan
merespon banyaknya spekulasi dan opini yang muncul prihal banyaknya jumlah
orang yang mengisi Kabinet Merah Putih di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Aripay juga menilai, orang-orang yang
ditunjuk Presiden Prabowo juga memiliki kapabilitas yang baik dan ahli pada
bidang masing-masing. Ini membuktikan bahwa 112 orang yang duduk di Kabinet
Merah Putih itu bukan orang sembarangan meskipun ada juga berasal dari partai
politik.
"Tentunya ini akan memudahkan Pak
Prabowo dalam mengurus negara. Bila presiden nanti bertanya sejauh mana kinerja
yang telah dikerjakan, maka 112 orang ini akan membuat laporan yang konkrit dan
kredibel, tidak lagi beropini," imbuh Politisi Partai Gerindra ini.
Selain itu, lanjut Wakil Rakyat yang
berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut V meliputi Kabupaten Batubara,
Asahan dan Kota Tanjung Balai ini, setiap pemimpin pastinya memiliki gaya
ataupun style masing-masing untuk menjadikan republic ini maju dan sejahtera
"Ini sejarah baru. Tak bisa dipaksa
seorang pemimpin itu mengikuti gaya pemimpin sebelumnya. Pak Prabowo punya gaya
sendiri dalam menunjukkan etosnya dalam memimpin, terutama pada dalam masa 100
kerja," cetus Aripay.
Tak hanya itu, Aripay juga mengapresiasi
Presiden Prabowo Subianto yang membagi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi 3 kementerian, salah satunya menjadi
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dipimpin oleh
Prof Dr Abdul Mu'ti M.Ed.
Kemendikdasmen ini memang layak dipisah
dan tersendiri, sebab begitu banyak sekolah dasar dan menengah yang ada di
Indonesia yang merupakan dasar dari "Pencetakan" generasi Indonesia yang
cerdas, unggul dan berkarakter. Sehingga, akan lebih fokus bagi Prof Mu'ti untuk
membenahi sistem dan kurikulum dalam membentuk dan menciptakan generasi
Indonesia yang diinginkan.
"Saya kenal baik dengan Prof Mu'ti. Beliau
memang tokoh pendidikan yang telah banyak berbuat, berjuang dan menghasilkan
sistem pendidikan yang baik di Indonesia, khususnya di Muhammadiyah. Namun,
kontribusi beliau bagi bangsa di dunia pendidikan sudah tak diragukan lagi. Maka
dari itu, tidak salah bila Presiden Prabowo memilih Prof Mu'ti menjadi
Mendikdasmen," pungkasnya. (**)

Ahmad Hadian Dukung Pola Baru Bantuan Rumah Ibadah Yang Akan Dilakukan Bobby

Syah Afandin Instruksikan Pembentukan Koperasi Merah Putih

Ricky Anthony Bantu Perobatan Warga Langkat Korban Laka Lantas di Aceh

Rony Situmorang Minta Perumda Tirtanadi Terus Berbenah

Megawati Zebua Ungkap Guru di Nias Sering Kelelahan Menuju Sekolah
