Banjir Rob Lumpuhkan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan

Kitakini.news -Pasang air laut yang naik ke daratan atau banjir rob, Jumat siang (17/10/2024), merendam ratusan rumah di 3 Kecamatan di Pesisir Belawan. Banjir yang terus terjadi saat fenomena alam, melumpuhkan aktivitas pintu gerbang roda perekonomian di Sumatera Utara melalui Pelabuhan Belawan.
Baca Juga:
Fenomena alam atau naiknya air laut sering disebut banjir rob,
telah merendam ratusan rumah penduduk di 3 Kecamatan di Pesisir Belawan yakni
Medan Belawan dan Medan Marelan dan Medan Labuhan, Sumatera Utara.
Banjir telah merendam di 6 kelurahan di 3 kecamatan, satu
diantaranya yang terparah di Kecamatan Medan Belawan. Selain merendam rumah dan
harta benda terjadi dalam sehari dua kali, juga merendam jalan lintas menuju
Pelabuhan Internasional dan melumpuhkan aktivitas kegiatan di pelabuhan.
Banjir rob terjadi sejak tanggal 15 hingga 22 Oktober, air mulai
naik pukul 00.00 dan surut pukul 04.00 WIB. Sedangkan siang air laut naik
sejak pukul 13.00 dan surut pukul 15.00 WIB dengan pasang tertinggi mencapai
2,8 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, mengatakan selain
memberikan imbauan kepada masyarakat di 3 kecamatan peringatan banjir rob,
juga mengganggu aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan.
Jika Pemerintah Kota Medan, lambat dalam menangani banjir rob yang terus terjadi dan telah merendam rumah dan jalan lintas, maka akan menghambat aktivitas roda perekonomian di Sumatera Utara, melalui Pelabuhan Belawan.

Curah Hujan Tinggi dan Banjir Rob, Permukiman di Belawan Terendam

Pasca Banjir Terparah di Medan, Korban Banjir di Pesisir Belawan Butuh Bantuan

Tawuran Dua Kelompok Pemuda Berujung Pengrusakan Rumah Warga

Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah dan Lumpuhkan Aktrivitas di Belawan
