RS Medistra Jaksel Diduga Larang Perawat dan Dokter Umum Berhijab, DMDI Indonesia Desak Menkes Turun Tangan

Kitakini.news - Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia, Datuk H Said Aldi Al Idrus SE MM mendesak manajemen dan jajaran Direksi Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan segera memberikan penjelasan prihal dugaan larangan mengenakan Jilbab atau Hijab bagi perawat maupun dokter umum yang beragama Islam.
Baca Juga:
Tak hanya itu, DMDI Indonesia juga sangat menyayangkan sikap dan keputusan dari manajemen Rumah Sakit Medistra Jakarta Selatan tersebut. Sebab, rumah sakit yang mengaku sudah berkelas internasional itu, dinilai Rasis dan terkesan belum memahami nilai-nilai Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"RS MedistraJakarta Selatan harus segera memberikan jawaban atas dugaan laranganHijab bagi perawat maupun dokter umum yang bekerja disana," cetus Said Aldi Al Idrus kepada wartawan melalui sambungan telepon seluler dari Jakarta, Senin (2/9/2024).
Hal ini disampaikan Said Aldi menanggapi terungkapnya surat protes yang dilayangkan Dokter spesialis Bedah Onkologi Diani Kartini yang memutuskan untuk keluar dari RS Medistra Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2024), akibat adanya larangan berhijab bagi perawat dan dokter umum yang beragama Islam. Surat tersebut pun beredar di Jagat Maya.
Merespon hal itu, Said Aldi juga mengapresiasi sikap tegas dr Diani Kartika yang sangat respect terhadap Syariat Islam yang sangat melekat pada kaum Muslimah di Agama Islam.
"Hijab atau Jilbab memang hukumnya saklak di Agama Islam bagi seorang wanita. Dan negara kita, Republik Indonesia juga tidak melarang wanita Muslim untuk menggunakan Hijab. Selain itu, didalam UUD 1945 juga diatur dalam Pasal 29 bahwa setia warganegara bebas memeluk agama yang diyakini. Artinya, seorang warganegara bebas memeluk agama apapun dan menerapkan seluruh ajarannya. Lalu kenapa masih saja ada dugaan larangan berhijab bagi wanita muslim. Kemarin kasus adik-adik Paskirbraka, sekarang RS Medistra yang diduga melarang dokter umum atau perawat wanita muslim," beber Said Aldi yang juga Koordinator Nasional GEMUIS Prabowo-Gibran ini.
Sebagai langkah dakwah DMDI Indonesia, masih kata Said Aldi, pihaknya akan segera menyurati RS Medistra Jaksel untuk segera memberikan jawaban atas terungkapnya prihal dugaan larangan Hijab atau Jilbab ini berdasarkan surat dari dr Diani Kartika yang telah viral di media dan media sosial.
Tak hanya itu, sambung Said Aldi, DMDI Indonesia juga akan menyurati Menteri Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk segera turun tangan mengkroscek kasus ini, karena terungkap dari seorang dokter yang bekerja disana.
"Karena ini dinilai diskriminasi dan terkesan Rasis. RS berkelas internasional kok menyinggung soal Jilbab atau Hijab. Negara harus bergerak disini, sebab rumah sakit tersebut berdiri dan berada di NKRI," ketus Said Aldi yang juga Ketua MPP BKPRMI. (**)

Modus Pria Tanam Ganja di Pekarangan Rumah, untuk Dijual Eceran

Wanita Rambut Pirang di Padangsidimpuan Simpan Tiga Bungkus Sabu

Isak Tangis Nenek Saniar Pecah Saat Kedatangan Kapolres Padangsidimpuan

Pria di Desa Purbatua, Padangsidimpuan Tanam Ganja di Pekarangan Rumah

Satu Unit Rumah Permanen Terbakar di Desa Partihaman Saroha
