TPA Terjun Medan Jadi Tempat Produksi Biomassa

Melansir berbagai sumber, Minggu (28/7/2024), proyek ini dilakukan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Pangkalan Susu.

Baca Juga:

• Batu Jomba Bisa Dilintasi Saat Mudik Lebaran, kata Bobby
• 100 Hari Prabowo-Gibran, Berikut Harapan dan Tantangan dalam Transisi Energi dari IESR
• Gas Bumi PGN Jadi Jagoan Baru Produsen Kuaci di KIM Star

"Ini juga sekaligus sebagai upaya PLN IP untuk membantu mengatasi masalah sampah di Kota Medan," ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra dalam keterangan tertulis, Minggu (28/7/2024).

Hal itu dilakukan dalam rangka mengakselerasi transisi energi di Tanah Air dengan pemanfaatan biomassa sebagai energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Edwin mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi untuk mengakselerasi transisi energi, salah satunya dengan menerapkan co firing biomassa yang berasal dari sampah untuk dimanfaatkan sebagai energi primer PLTU.

Aset pilot project BBJP plant Kota Medan pun diserahkan ke Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.

Sebagai informasi, TPA Terjun dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dan beroperasi sejak 1993 di atas lahan seluas 137.563 m² dengan sistem open dumping dan volume sampah sebanyak 1.535 ton sampah per hari.

Edwin mengungkapkan fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton per bulan yang berasal dari sampah Kota Medan. BBJP yang dihasilkan kemudian dikirim ke PLTU Pangkalan Susu sebagai bahan campuran (co firing) energi primer PLTU Pangkalan Susu.

Persentase campuran BBJP sebesar tiga persen dari bahan bakar yang digunakan setiap harinya oleh PLTU Pangkalan Susu. Nilai kalori BBJP yang dihasilkan sebesar 3.400 kkal/kg.

"Program pilot project BBJP ini Alhamdulillah sudah terealisasi berkat dukungan beberapa pihak, terima kasih atas kerja sama dan sinergi selama ini," pungkas Edwin.*