Pembukaan Rakerwil II PW Al-Washliyah Sumut, Persiapkan Kader di Pilkada

Kitakini.news -Sebagai calon anggota DPD RI terpilih di Pemilu 2024 lalu, Dedi Iskandar Batubara mengklaim bahwa kemenangan itu karena nama besar Al-Jam'iyatul Washliyah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), hingga perolehan suara mencapai 1 Juta lebih. Karena itu, dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, organisasi ini mempersiapkan diri mengajukan kadernya sebagai bakal calon untuk mendaftar.
Baca Juga:
Hal itu diungkapkan Dedi
Iskandar Batubara dalam sambutannya selaku Keta PW Al-Washliyah Sumut pada
kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II 2024 di Hotel Prima, Kualanamu,
Sabtu (27/4/2024) sore. Hadir diantaranya Ketua PB Alwashliyah Dr Ismail Efendy,
Sekretaris PW Al-Washliyah Sumut Alim Nur Nasution, para Ketua Pengurus Daerah
se-Sumut serta pimpinan organ bagian yakni Muslimat, APA, Isarah, Himmah, GPA,
Himmah dan IPA, serta lembaga dan Majelis.
Dedi Iskandar Batubara (DIB)
menyampaikan bahwa pasca Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 lalu, dirinya yang
mencalonkan diri untuk ketiga kalinya itu mendapat rekomendasi dari organisasi
untuk maju, bersama dengan para calon anggota legislatif, baik DPRD
kabupaten/kota, DPRD provinsi maupun DPR RI. Hasilnya, sejumlah nama masuk
dalam daftar kandidat terpilih sebagai anggota dewan.
"Terimakasih, Pemilu lalu kita
(Al-Washliyah) sudah berkontribusi, 1.081.487 suara. Semua pencapaian,
sekaligus bukti bahwa kitalah tuan rumah di Sumatera Utara," sebut Dedi.
Raihan tersebut katanya,
memecahkan rekor suara Almarhum H Abdul Halim Harahap, Ketua Al-Washliyah Sumut
yang waktu itu mendapat 810.232 suara. Sekaligus juga menjadi pemenang yang
hampir sama persentasenya dengan kemenangan fenomenal Alfiansyah Komeng (calon
anggota DPD RI dari Jawa Barat) dan La Nyala Mattaliti (Jawa Timur). Meskipun secara
jumlah lebih kecil karena perbedaan jumlah DPT yang signifikan (3 kali lipat).
"Kenaikan suara di semua kabupaten/kota
itu, tentu bukan karena hebatnya saya sebagai ketua wilayah. Itu semua karena
keberkahan Al-Jam'iyatul Washliyah. Saya merasa tidak ada apa-apanya. Nggak mungkin
kenal orang tua kita di desa-desa sana, kalau tidak tuan-tuan yang menyampaikan,
guru-guru kita, group whatsapp, berantai. Jujur saja, dari pencapaian itu,
secara politis merepotkan saya, tetapi secara kebanggaan ber-Washliyah kita
berhasil menunjukkan bahwa Kamilah tuan rumah di Sumatera Utara ini," jelasnya.
Sementara terkait Pilgub
Sumut, Dedi Iskandar Batubara menegaskan bahwa Washliyah menyiapkan kader-kadernya
yang potensial dan memiliki kemampuan personal. Karenanya ia mengaku tawaran untuk
menjadi peserta Pilkada, adalah karena nama besar Washliyah secara organisasi.
"Kalau yang dilihat adalah Dedi
Iskandar Batubara, saya ini nggak ada apa-apanya. Tetapi kalau yang mereka
lihat adalah Al-Washliyah, kita akan mulai pembicaraan. Karena kita mendapat
kehormatan luar biasa pasca Pemilu. Semua melihat Washliyah," sebutnya.
Selain itu, Dedi juga menilai
bahwa para Ketua Pengurus Daerah di kabupaten/kota, yang merupakan representasi
Al-Washliyah, juga punya harga yang sama dengan ketua wilayah. Sehingga, jika
ada kader yang maju di Pilkada, organisasi harus mendukung, medorong dan saling
membantu.
"Kami di Washliyah tidak
kekurangan kader. SDM-nya cukup, kapasitasnya, integritasnya, kualitasnya
cukup. Yang kurang dari kami cuma isi tas (politik uang). Tetapi kalau dikonversi
1,08 Juta suara itu, anda nggak akan bisa bayar. Jadi misalnya, jika bukan
saya, ada kader Washliyah yang bobotnya sama. Jadi kalau ada tawaran kandidat,
kita akan pilihkan siapa kadernya," pungkasnya.
Senada dengan itu, Ketua PB
Al-Washliyah, Ismail Efendy mengatakan bahwa mesin organisasi merupakan modal
yang kuat untuk mengantarkan kader meraih kursi di Pemilu maupun di Pilkada.
Karenanya, ia mengapresiasi pernyataan Ketua PW, Dedi Iskandar Batubara yang
terpilih melalui kesepakatan organisasi, serta berhasil memenangi 1 Juta suara
yang diklaim sebagai kerja bersama keluarga besar AL-Jam'iyatul Washliyah.
"Karena sudah diakui, memang
itu kerja organisasi. Ketua Wilayah bisa kita antar ke DPD RI dengan 1 Juta
suara. Kini secara mutlak, berarti semua mesin organisasi jalan," sebutnya yang
meminta perangkat di tingkat bawah lebih diperkuat dan ditambah.
Usai pembukaan Rakerwil II,
kegiatan dilanjutkan dengan tepung tawar calon jamaah haji yang akan berangkat
tahun ini. (*)

Alasan Ketua PD Al-Washliyah Nilai Robi Barus Paling Tepat Pimpin DPRD Medan

Ini Sosok Pimpinan Parlemen Medan yang Tepat Menurut Al-Washliyah

Dedi Iskandar Batubara Bergabung dalam Tim Pemenangan BERANI

Isu Paskibra Perempuan Dilarang Berhijab, DIB Minta Copot Kepala BPIP

Dedi Iskandar Batubara di Pelantikan PW GPA Sumut : Instrumen Penting Pengawal Al-Washliyah
