Aliansi Gerakan Rakyat Tutup Toba Pulp Lestari Minta Poldasu Lepaskan Ketua Masyarakat Adat Umbak Siallagan

Kitakini.news - Ratusan massa dari Aliansi Gerakan Rakyat Tutup Toba Pulp Lestari (TPL) terlibat aksi saling dorong dengan petugas Kepolisian saat berunjukrasa di depan Kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) Jalan Medan-Tanjung Morawa, Senin (25/3/2024).
Baca Juga:
Suasa sempat memanas karena massa mulai mencoba
masuk ke dalam area Kantor Poldasu, namun berhasil dihalau oleh Polisi.
Dalam orasinya, Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL mendesak Poldasu agar membebaskan Ketua Masyarakat Adat Umbak Siallagan, Sorbatua Siallagan. Sebab, massa menilai apa yang dilakukan Sorbatua tidak salah karena ada klaim Tanah Ulayat. Selain itu, massa juga meminta Kapolda Sumut agar menemui mereka.
Ketua Pengurus Harian AMAN Wilayah Tanah Batak, Jhontoni
Tarihoran mengatakan penangkapan Sorbatua Siallagan tidak wajar, padahal dia
hanya mengelola tanah di wilayah adatnya.
"Ditangkap karena mengelola wilayah adatnya. Ini sangat disayangkan dan menurut yang kita tahu dari Kepolisan, ini akibat laporan pengaduan dari pihak perusahaan yaitu PT Toba Pulp Lestari," beber Jhontoni Tarihoran.
Selain melakukan orasi, massa juga terlihat mendirikan
tenda serta peralatan dapuruntuk memasak di halaman luar Kantor Poldasu. Mereka
mengancam akan menginap di depan Markas Poldasujika tuntutannya tidak
dipenuhi.
Sebelumnya, penangkapan paksa dilakukan pada 22 Maret 2024
berdasarkan laporan polisi oleh PT Toba Pulp Lestari yang bernomor
(LP)/B/717/VI/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara.
Dalam laporan yang dilayangkan oleh Litigation Officer PT
Toba Pulp Lestari, Sorbatua diduga melakukan pengerusakan, penebangan
eucalyptus, dan pembakaran lahan yang ditanami oleh Toba Pulp. (**)

Anita Lubis: Kesejahteraan Guru Prioritas, Akan Dibahas di R-APBD 2026

Al Quran di Atas Kepala, Ketua DPRD Sidimpuan Janji Perjuangkan Hak Rakyat

Soroti Ucapan Jangan Jadi Guru dan Gaji Pejabat, Mahasiswa UINSU Demo di DPRDSU

Kapolres Tapteng Apresiasi Aksi Unjuk Rasa Tertib dan Damai

3 Pimpinan DPRD Sumut "Dipantati" Ratusan Mahasiswa
