Pasokan Minim, Pengusaha Kolang Kaling Kewalahan Penuhi Permintaan

Kitakini.news - Minimnya pasokan Kolang Kaling membuat para pengrajin yang ada di Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, kewalahan memenuhi permintaan selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.
Baca Juga:
Omset permintaan mereka terus semakin meningkat akibat kebanjiran pesanan dari para warga lokal dan pesanan dari luar daerah dan luar negeri.
"Permintaan terhadap buah Kolang Kaling terus semakin meningkat, apalagi menjelang puasa kemarin," kata salah seorang pengusaha Kolang Kaling Heri, di Selesai, Selasa (12/3/2024).
Heri mengungkapkan, permintaan terhadap buah ini tidak hanya datang dari warga Sumatera Utara saja, tapi juga datang dari Jakarta dan Surabaya, termasuk pesanan dari Malaysia dan Singapura.
Heri menjelaskan, usaha Kolang Kaling yang digelutinya hingga kini merupakan usaha yang sudah turun temurun, yang pada saat bulan Ramadhan seperti ini merupakan berkah tersendiri buat mereka.
Usaha yang dirintisnya ini bila biasanya hanya memproduksi 20 Ton Kolang Kaling setiap bulannya, namun sekarang ini karena permintaan terus semakin meningkat termasuk yang datang dari luar Sumatera Utara, hampir mencapai 200 Ton Kolang Kaling.
"Untuk puasa dan Idul Fitri kali ini pesanan yang harus dipenuhi mencapai 200 Ton termasuk yang diminta oleh warga Malaysia dan Singapura. Kami baru mengirimkan satu truk kontainer berisi 16 Ton Kolang Kaling ke Jakarta dua hari lalu sebelum puasa," bebernya.
Heri juga menerangkan, selama ini mendapatkan pasokan buah Kolang Kaling ini dari warga sekitar di Kabupaten Langkat termasuk juga mendapatkan pasokan dari luar Kabupaten Langkat seperti Kabupaten Deli Serdang, Dairi, Tarutung, Pematang Siantar, Porsea dan Aceh.
Untuk memenuhi permintaan pesanan tersebut pengerajin Kolang Kalingdi Desa Sei Limbat harus mencari pasokan dari wilayah lain,
"Biasanya daerah yang mempunyai wilayah gunung, bukit dan lembah banyak terdapat Pohon Aren penghasil buah Kolang Kaling, kita sedang menjajaki di daerah pedalaman Aceh," ucapnya.
Cara memproduksi buah kolang kaling ini tergolong mudah, buah Kolang Kaling terlebih dahulu direbus ke dalam drum ukuran besar setelah mendidih kolang kaling diangkat dibelah dan isinya diambil.
Kemudian Kolang Kaling direndam selama tiga hari kedalam air bersih setelah masa perendaman lalu siap untuk dipasarkan.
"Harganya tolak jualnya saat ini di kami Rp 8.000 dan Rp. 10.000 per Kilogramnya," pungkas Heri. (**)

Mortir Zaman Belanda Diledakkan Tim Gegana

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polres Langkat Gelar Lomba Menembak Executive

Peduli Disabilitas, KSI Apresiasi Bupati Langkat

Bupati Langkat Ajak Perangi Narkoba: HANI 2025 Jadi Momentum

Bupati Langkat Lepas 9 Petinju Junior ke Kejurda: Dari Sasana ke Ring, Bawa Harapan dan Nama Daerah
