Sabtu, 18 Oktober 2025

Belasan Juta Anak Indonesia Kehilangan Sosok Ayah

Fitri - Sabtu, 18 Oktober 2025 20:55 WIB
Belasan Juta Anak Indonesia Kehilangan Sosok  Ayah
freepik.com
Ilustrasi, ayah dan anak
Kitakini.news - Berbahagialah kalau memiliki ayah yang selalu hadir, menemani, dan sebagainya. Pasalnya, pakar menyebut ada belasan anak Indonesia yang tidak seberuntung itu.

Melansir berbagai sumber, Sabtu (18/19/2025), ketidakhadiran sosok ayah dalam keluarga disebut sebagai fenomena fatherless.

Baca Juga:

Dan, data menunjukkan, sekitar 15,9 juta anak Indonesia tumbuh tanpa peran ayah dalam hidupnya.

"Ketidakhadiran figur ayah tidak hanya dimaknai secara fisik, namun juga secara emosional," ujar Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rahmat Hidayat.

Dari jumlah tersebut, 4,4 juta anak hidup tanpa ayah, sementara 11,5 juta anak lainnya memiliki ayah yang bekerja lebih dari 60 jam per minggu.

Padahal, peran ayah sangat penting dalam membentuk kepercayaan diri, nilai moral, hingga kecerdasan emosi anak.

"Anak belajar melihat, mengamati, dan menirukan. Proses ini sudah ada sejak masa kecil dan berlanjut seterusnya. Karena itu, penting siapa yang menjadi role model-nya," jelas Rahmat.

Menurut Rahmat, ada tiga proses utama dalam pembelajaran tumbuh kembang anak yang membutuhkan figur ayah, yaitu observasional, behavioral, dan kognitif.

Dalam pembelajaran observasional, anak belajar melalui pengamatan perilaku orang lain dan menirunya. Di sinilah peran ayah sebagai role model sangat penting.

Selanjutnya, pembelajaran behavioral berkaitan dengan pembiasaan dan penguatan perilaku melalui reward dan punishment.

Dalam konteks ini, ayah berperan sebagai sosok otoritas yang menetapkan batasan serta memberikan penghargaan atau koreksi terhadap perilaku anak.

Sementara dalam pembelajaran kognitif, interaksi verbal seperti nasihat dan dialog dengan anak membantu membentuk nilai moral serta kemampuan berpikir kritis.

"Ketiga elemen belajar ini membutuhkan figur yang komplit. Tidak adanya sosok ayah menghilangkan satu model peran penting dalam proses belajar anak," ujarnya.

Meski begitu, Rahmat menilai bahwa peran ayah bisa digantikan secara terbatas oleh figur lain seperti ibu, guru, atau keluarga besar.

Namun, ia menekankan pentingnya menjaga hubungan emosional antara ayah dan anak, terutama bagi ayah yang bekerja jauh dari rumah.

"Ayah yang tidak bisa membersamai anak karena urusan pekerjaan justru bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi anak, asalkan hubungan keduanya tetap hangat," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jennifer Coppen Pernah Dikejar Debt Collector Gegara Pengasuh Anak

Jennifer Coppen Pernah Dikejar Debt Collector Gegara Pengasuh Anak

Kasus Persetubuhan dan Aborsi, Vadel Badjideh Divonis 9 Tahun

Kasus Persetubuhan dan Aborsi, Vadel Badjideh Divonis 9 Tahun

KPK Larang Keras Anggota Dewan Terima "Uang Ketok"

KPK Larang Keras Anggota Dewan Terima "Uang Ketok"

Dugaan Kasus CSR BI, KPK Akan Panggil Semua Anggota Komisi 11

Dugaan Kasus CSR BI, KPK Akan Panggil Semua Anggota Komisi 11

KPK Akan Panggil Bobby Nasution Terkait Kasus Topan Ginting

KPK Akan Panggil Bobby Nasution Terkait Kasus Topan Ginting

KPK Akan Jemput Paksa Rektor USU

KPK Akan Jemput Paksa Rektor USU

Komentar
Berita Terbaru