Sindrome Patah Hati Bikin Pria Lebih Rentan Meninggal Dunia
Melansir berbagai sumber, Selasa (20/5/2025), setidaknya ada sebuah studi yang mengungkapkan patah hati bisa berisiko menjadi penyebab meninggal, terutama rentan dialami pria.
Baca Juga:
Ini berkaitan dengan kondisi jantung yang disebut 'sindrom patah hati', yang secara medis dikenal sebagai kardiomiopati takotsubo.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Heart Health. Studi tersebut mengungkapkan bahwa meskipun wanita lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit ini, pria memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal akibat 'sindrom patah hati'.
Para peneliti memeriksa catatan rumah sakit dari 200.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang menderita kardiomiopati takotsubo antara tahun 2016 dan 2020.
Meskipun pasiennya lebih banyak wanita, yang menunjukkan bahwa wanita lebih mungkin mengalaminya, kondisi jantung ini lebih mematikan bagi pria.
Faktanya, pria dua kali lebih mungkin meninggal karena sindrom patah hati ini. Angka kematian pada pria mencapai 11,2 persen, dibanding pada wanita, hanya setengahnya yaitu 5,6 persen.
Mereka yang meninggal menderita komplikasi serius seperti gagal jantung kongestif, detak jantung tidak teratur.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa stres emosional yang luar biasa merupakan salah satu pemicu kondisi jantung yang sangat nyata ini.
Sindrom patah hati dapat terjadi akibat guncangan emosional yang ekstrem, seperti kematian orang yang dicintai, putus cinta, atau pemicu emosional kuat lainnya.
Meskipun penelitian ini juga menjelaskan bagaimana stres emosional menjadi pemicu yang lebih umum pada wanita, namun stres fisik, seperti penyakit, cedera, atau pembedahan, lebih sering terjadi pada pria.
Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Epy Kusnandar Meninggal setelah 15 Tahun Divonis Tumor Otak
Sebanyak 25 Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang Padangpanjang Ditemukan
Ecky Lamoh Meninggal di Yogyakarta
Gary Iskak Meninggal, Polisi Sebut Akibat Tabrak Pohon
Sempat Pusing dan Linglung, Kak Seto Kena Stroke