Senin, 08 September 2025

Konsumsi Makanan Ini Bisa Memperpendek Usia, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Fitri - Kamis, 08 Mei 2025 09:27 WIB
Konsumsi Makanan Ini Bisa Memperpendek Usia, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi/Freepik.com
Penelitian yang memantau lebih dari 240 ribu orang menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi UPF, semakin besar pula risiko kematian dini akibat berbagai penyakit.
Kitakini.news - Studi terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan tentang dampak konsumsi makanan ultra proses (Ultra Processed Food/UPF) terhadap harapan hidup manusia. Penelitian yang memantau lebih dari 240 ribu orang menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi UPF, semakin besar pula risiko kematian dini akibat berbagai penyakit.

Makanan ultra proses adalah jenis makanan yang telah melalui proses pengolahan tingkat tinggi. Biasanya mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, perasa buatan, pemanis buatan, dan zat kimia sintetis lainnya. Meski terasa lezat dan praktis, makanan ini memiliki nilai gizi yang sangat rendah namun tinggi kalori, gula, garam, dan lemak.

Baca Juga:

Contoh makanan ultra proses meliputi:

Sereal manis kemasan
Minuman bersoda
Sosis, nugget, dan daging olahan
Snack kemasan
Mi instan

Carlos Augusto Monteiro, profesor emeritus nutrisi dan kesehatan masyarakat di Universitas São Paulo, Brasil, menyatakan bahwa risiko kematian dini meningkat hampir 3% untuk setiap kenaikan 10% konsumsi kalori dari makanan ultra proses.

"Kami mengamati risiko seseorang meninggal karena konsumsi tinggi Ultra Processed Food antara usia 30 hingga 69 tahun," kata Monteiro, Selasa (6/5/2025).

Monteiro adalah pencetus istilah "Ultra Processed Food" dan pengembang sistem NOVA—klasifikasi makanan berdasarkan tingkat pemrosesannya:

Unprocessed & Minimal Processed: Buah, sayur, daging segar, telur
Processed Culinary Ingredient: Garam, gula, minyak
Processed Food: Makanan kaleng, keju, sayuran beku
Ultra Processed Food (UPF): Produk dengan sedikit atau tanpa kandungan makanan utuh

Menurut Monteiro, tubuh manusia tidak dirancang untuk mengolah makanan ultra proses secara terus-menerus. "Tubuh bisa bereaksi negatif terhadap produk ini, mengganggu sistem tubuh hingga menyebabkan kerusakan tergantung jumlah dan frekuensinya," jelasnya.

Tak hanya satu studi, penelitian lain yang diterbitkan pada Februari 2024 juga menunjukkan bahwa konsumsi tinggi UPF berkaitan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan gangguan mental hingga 50%.

Temuan ini menjadi pengingat penting untuk lebih memperhatikan pola makan. Mengurangi konsumsi makanan ultra proses dan kembali ke pola makan alami berbasis makanan utuh bisa menjadi langkah awal menuju hidup lebih sehat dan panjang umur.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Orang Nias Utara jadi Warga Tertua di Indonesia

Orang Nias Utara jadi Warga Tertua di Indonesia

Ilmuwan China Coba Paru-paru Babi untuk Manusia

Ilmuwan China Coba Paru-paru Babi untuk Manusia

Konflik Manusia dan Gajah, Warga di Bengkalis Tewas Diserang

Konflik Manusia dan Gajah, Warga di Bengkalis Tewas Diserang

Gempa Rusia Picu Tsunami, Warga Indonesia Mengungsi ke Gunung

Gempa Rusia Picu Tsunami, Warga Indonesia Mengungsi ke Gunung

Rusia Diguncang Gempa, Potensi Tsunami Sampai Indonesia

Rusia Diguncang Gempa, Potensi Tsunami Sampai Indonesia

SBY Soroti Konflik Thailand–Kamboja: Reputasi ASEAN Terancam

SBY Soroti Konflik Thailand–Kamboja: Reputasi ASEAN Terancam

Komentar
Berita Terbaru