Chat Pakai Singkatan, Dianggap Kurang Tulus

Hasilnya? Orang yang chat pakai singkatan cenderung dianggap kurang tulus.
Baca Juga:
Melansir berbagai sumber, Sabtu (19/4/2025), adalah peneliti dari Independent yang melakukan penelitian soal itu.
Dalam pengujian di laboratorium yang melibatkan 1170 peserta berusia 15 hingga 80 tahun, mereka diminta menilai dua pesan teks yang hampir identik. Satu menggunakan singkatan, satu lagi ditulis lengkap.
Hasilnya? Pesan yang penuh singkatan dianggap kurang tulus dan tidak layak untuk direspons, apa pun konteksnya.
Baik itu pesan ringan soal rencana akhir pekan maupun percakapan penting seputar hidup, penggunaan singkatan tetap memunculkan kesan seolah si pengirim bersikap ogah-ogahan.
"Ini fenomena halus tapi menyebar luas yang sering tidak disadari orang," ujar para peneliti dari Independent dalam laporan mereka.
Saat peserta diminta membayangkan sedang chatting dengan sahabat lama atau pasangan romantis, mereka tetap merasa 'sedikit kecewa' jika pesan dipenuhi singkatan.
Perasaan kecewa dan kurang dihargai perlahan bisa mengikis rasa tulus dalam percakapan.
Untuk menguji lebih jauh, peneliti juga mencoba bereksperimen di platform Discord, tempat berkumpulnya banyak pengguna muda yang terkenal dengan gaya ngobrol cepat dan penuh singkatan.
Mereka mengirim dua jenis pesan ke pengguna acak, meminta rekomendasi acara TV, satu versi lengkap, satu versi disingkat.
Hasilnya? Lebih banyak orang yang merespons pesan versi lengkap.
Tentu saja, tidak semua singkatan langsung membuat hubungan hancur. Namun, jika terlalu sering mengandalkan pesan yang dipotong-potong, komunikasi bisa terasa 'kosong' dan kehilangan makna.

Konflik Thailand–Kamboja Warisan Kolonial

Kurangi Risiko Kematian Dini, Cukup 7 Ribu Langkah per Hari

DPRD Medan Minta Wali Kota Terapkan Antar Jemput Pelayanan dan Buka WA Center di Kelurahan

Dibanding Pria, Wanita Lebih Kuat Lawan Sakit

Intip Manfaat Kurma yang Dimakan Setiap Hari
