Lansia Jepang Pilih Hidup di Penjara daripada Kesepian

Melansir berbagai sumber, Selasa (21/1/2025), gaya hidup seperti itu menjadi pilihan beberapa orang lanjut usia (lansia) di Jepang. Alasanya, mereka menghindari kesepian di luar bangunan itu.
Baca Juga:
"Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa mereka akan membayar 20.000 atau 30.000 yen (Rp2-3 juta) per bulan (jika mereka bisa) tinggal di sini selamanya," kata Takayoshi Shiranaga, petugas di Penjara Wanita Tochigi yang terletak di sebelah utara Tokyo.
Seorang narapidana berusia 81 tahun, sebut saja Akiyo, pun tampak nyaman di dalam dinding berwarna merah muda terang dan lorong-lorong yang tenang.
Rambutnya pendek beruban dan tangannya sudah dipenuhi bintik-bintik penuaan. Dia menjalani hukuman karena mengutil makanan.
"Ada banyak orang baik di penjara ini. Mungkin kehidupan di sini adalah yang paling stabil bagi saya," kata Akiyo.
Di luar tak ada dukungan dari keluarga, Akiyo tidak lagi peduli dengan masa depan, atau apa yang akan terjadi padanya.
Putranya yang berusia 43 tahun, yang tinggal bersamanya sebelum dia dipenjara, sering berkata buruk padanya. "Saya berharap ibu pergi saja," kata si anak.
Di dalam penjara, mereka mendapatkan makanan yang teratur, layanan kesehatan gratis, dan perawatan lansia. Semuanya bersamaan dengan persahabatan yang tidak mereka dapatkan di luar penjara.
Di seluruh Jepang, jumlah narapidana yang berusia 65 tahun ke atas meningkat hampir empat kali lipat dari tahun 2003 hingga 2022. Hal ini telah mengubah sifat pemenjaraan.
"Sekarang kami harus mengganti popok mereka, membantu mereka mandi, makan. Pada titik ini, tempat ini lebih terasa seperti panti jompo daripada penjara yang penuh dengan narapidana," kata Shiranaga.
Narapidana lain, sebut saja Yoko (51 tahun), telah dipenjara karena kasus narkoba sebanyak lima kali dalam 25 tahun terakhir. Katanya setiap kali kembali, populasi penjara tampaknya bertambah tua.
"(Beberapa orang) melakukan hal-hal buruk dengan sengaja dan tertangkap sehingga mereka dapat masuk penjara lagi, jika mereka kehabisan uang," kata Yoko.
Menurut data pemerintah, lebih dari 80% narapidana perempuan lanjut usia di seluruh negeri dipenjara karena mencuri pada tahun 2022. Beberapa orang melakukannya untuk bertahan hidup.
Menurut OECD, 20% orang yang berusia di atas 65 tahun di Jepang hidup dalam kemiskinan dibandingkan dengan rata-rata 14,2% di 38 negara anggota organisasi tersebut.
Ada pula yang melakukannya karena mereka hanya memiliki sedikit harta dan kemauan yang tersisa di luar sana.
"Ada orang yang datang ke sini karena kedinginan, atau karena mereka lapar," kata Shiranaga, si sipir.
Mereka yang jatuh sakit bisa mendapatkan perawatan medis gratis selama mereka berada di penjara. Tetapi begitu mereka keluar, mereka harus membayarnya sendiri, jadi beberapa orang ingin tinggal di sini selama mungkin.

Umar Nurmagomedov Putuskan Bertarung di Abu Dhabi pada 26 Oktober

Rakor Kamtibmas Kota Binjai: Perkuat Sinergi untuk Keamanan dan Ketertiban

Pemkab Langkat Tegaskan Efisiensi dan Akuntabilitas dalam P-APBD 2025

Paramitha Rusady Ditawari Rp1 Miliar agar Tak Berangkat Haji

Dugaan Tindakan Asusila Oknum Kades, Warga Segel Kantor Desa Ujungbatu IV Palas
