Penyebab Migrain Saat Bangun Tidur yang Perlu Diketahui

Kitakini.news – Saat bangun tidur, tubuh kita biasanya dalam keadaan lemas atau masih terasa ngantuk karena harus bersiap melakukan aktivitas. Namun siapa sangka, kalau rutinitas pagi ini bisa memicu anda mengalami migrain ketika  bangun tidur.

Baca Juga:

• Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!
• Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat
• Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Migrain adalah penyakit saraf yang dikaitkan dengan beberapa gejala, seperti sakit kepala sedang hingga berat, kepala berdenyut, mual dan muntah, sakit perut, kelelahan, kepekaan terhadap cahaya dan kebisingan, hingga penglihatan kabur.

Memang sakit kepala saat bangun tidur merupakan kondisi umum yang dianggap lumrah. Namun jika dibiarkan, maka bisa mengganggu fokus kerja hingga menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Maka dari itu, anda sebaiknya harus tahu apa saja penyebab migrain saat bangun tidur. Melansir laman Cleveland Clinic, berikut ini adalah penyebab migrain saat bangun tidur yang perlu diketahui:

Penyebab Migrain Saat Bangun Tidur

1. Memiliki Gangguan Tidur

Sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan tidur seperti insomnia dan sindrom kaki gelisah. dapat memengaruhi kualitas tidur yang anda dapatkan. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan frekuensi migrain.

“Tidur memainkan beberapa fungsi penting yang penting bagi kita untuk dapat berfungsi secara normal di siang hari. Kami percaya bahwa jika proses seperti ini terhambat, hal itu dapat menyebabkan sakit kepala,” kata Zubair Ahmed, spesialis sakit kepala.

2. Kurang Minum Air Putih

Hidrasi memainkan peran kunci dalam mencegah migrain. Maka dari itu, sebisa mungkin anda minum cukup banyak air putih sesuai yang disarankan agar tidak menimbulkan migrain.

3. Penggunaan Obat Pereda Nyeri Secara Berlebihan

Menurut Ahmed, terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri setiap hari bisa memperparah gejala migrain. Solusinya, anda dapat beralih ke obat-obatan yang mengandung aspirin, asetaminofen, atau ibuprofen untuk membantu meredakan nyeri migrain. 

4. Makan Makanan Tertentu

Jika anda mengalami migrain, Anda mungkin sudah tahu bahwa makanan tertentu seperti cokelat, makanan cepat saji, dan keripik dapat memicu migrain. Sebab, makanan tersebut mengandung nitrat atau monosodium glutamat (MSG), yang diketahui menyebabkan migrain. Maka dari itu, sebaiknya batasi atau hindari makan makanan tersebut untuk meredakan migrain.

5. Terlalu Banyak Minum Berkafein

Minum secangkir kopi di pagi hari mungkin aman-aman saja. Namun, anda harus batasi jumlah kafein yang anda konsumsi setiap ahri. Ketika anda minum banyak kopi sehari-hari, lalu kemudian anda tidak memiliki jumlah yang sama pada hari berikutnya, anda mungkin mengalami migrain karena penurunan kadar kafein secara tiba-tiba dalam aliran darah.

Batas jumlah kafein harian yang disarankan adalah 100-150 miligram secangkir kopi setiap  hari. Dan jumlah itu benar-benar dapat membantu mengatasi migrain karena kemampuan kafein untuk membatasi aliran darah dan mengurangi rasa sakit. Akan tetapi, lebih dari 400 miligram kafein setiap hari bisa berisiko anda terkena migrain parah.

6. Depresi dan Kecemasan

Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan telah dikaitkan dengan migrain, karena memengaruhi kualitas tidur dan seberapa stres anda, yang merupakan pemicu migrain yang umum.

“Depresi, kecemasan, dan migrain berjalan beriringan. Kami tahu bahwa pasien yang menderita migrain berisiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan, begitu pula sebaliknya,” ujarnya. Menurut Ahmed, ini mungkin ada hubungannya dengan regulasi neurotransmiter tertentu yang terkait dengan migrain dan depresi seperti serotonin. Faktanya, beberapa antidepresan terbukti efektif dalam mengurangi frekuensi dan keparahan migrain.

Sumber : Cleveland Clinic