Ini 3 Jenis Terapi untuk Menangani Gejala Entomophobia

Kitakini.news – Entomophobia adalah fobia
atau ketakutan berlebih terhadap serangga. Pengidapnya sangat takut digigit
atau disengat serangga seperti lebah, semut, nyamuk atau kutu.
Baca Juga:
Penderita entomophobia bisa
sangat gelisah dan khawatir saat melihat serangga meskipun hewan tersebut tidak mengancamnya.
Bahkan, melihat gambar atau replika serangga saja bisa membuat penderita entomophobia ketakutan
setengah mati. Alhasil, mereka melakukan segala cara agar tidak bertemu serangga. Misalnya
dengan tidak beraktivitas di luar ruangan.
Hal ini tentu saja sangat memengaruhi kualitas hidup
pengidap. Untuk
mengurangi perilaku tidak normal ini, salah satu pengobatan utamanya
adalah dengan melakukan
terapi.
Terapi untuk Menangani Entomophobia
Melansir dari
laman Halodoc, berikut
jenis-jenis terapi untuk menangani entomophobia:
1. Terapi Pemaparan
Melalui terapi ini, terapis memaparkan sumber fobia kepada
pengidap secara bertahap. Tujuannya untuk mengubah respons mereka terhadap
serangga. Dalam sesi awal, terapis akan memulai sesi terapi dengan membicarakan
ketakutan yang pengidap rasakan saat bertemu serangga.
Kemudian, mereka melanjutkannya dengan memperlihatkan gambar
atau video serangga. Ketika respon semakin membaik, paparannya akan
ditingkatkan hingga
pengidapnya berani menghadapi serangga langsung.
2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Cognitive behavioural therapy (CBT) bisa membantu pengidap entomophobia
untuk mengubah pemikiran dan keyakinannya terhadap serangga. Jenis terapi ini biasanya
dilakukan bersama terapi paparan atau lainnya. Penderita diharapkan dapat
mengendalikan pikiran dan perasaannya sehingga tidak lagi takut pada serangga.
3. Terapi obat-obatan
Psikoterapi atau terapi obat-obatan akan diberikan jika
pengidap kerap mengalami
kecemasan. Jenis obat-obatan yang sering
diresepkan adalah benzodiazepin, sejenis obat penenang sering
diresepkan untuk membantu mengurangi kecemasan. Namun, obat tersebut bersifat
adiktif dan hanya disarankan untuk penggunaan jangka pendek saja.
Selain itu, obat jenis beta-blocker juga bisa memblokir efek adrenalin, seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan gemetar. Obat antidepresan juga membantu menenangkan kecemasan dan ketakutan.

Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba
