Senin, 25 Agustus 2025

Waspada, Ini Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit

- Jumat, 10 Maret 2023 14:00 WIB
Waspada, Ini Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit

Kitakini.news – Sebenarnya sinar matahari menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D tubuh. Manfaatnya tidak hanya membantu proses pembentukan tulang pada anak. Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya, yaitu menjaga kepadatan tulang guna mencegah osteoporosis.

Baca Juga:

Meski bermanfaat, paparan sinar UV langsung ke kulit dapat memicu masalah kesehatan. Contohnya, munculnya tanda penuaan dini, peningkatan risiko kanker kulit, dan melasma. Jadi, tetap batasi paparannya, ya.

Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit

Paparan sinar UV (ultraviolet) berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan dermis) pada kulit. Dilansir dari laman Halodoc, berikut ini berbagai bahaya sinar matahari untuk kulit:

1. Penuaan Dini

Penuaan dini merupakan dampak yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar UV. Paparan sinar matahari langsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan, kulit jadi keriput, kendur, dan pori-pori membesar.

2. Risiko Kanker Kulit

Efek jangka panjang lainnya adalah peningkatan risiko kanker kulit. Paparan sinar UV berlebihan berpotensi mengakibatkan materi genetik pada sel kulit. Akibatnya, pertumbuhan sel itu jadi tak terkendali dan menyebabkan terbentuknya kanker.

3. Kulit Terbakar

Bahaya sinar matahari lainnya, yaitu kulit terbakar. Kondisi ini dikenal dengan istilah sunburn. Warna kulit pada masalah ini akan terlihat kemerahan, bahkan kecoklatan. Tidak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh. Hal itu berpotensi memicu reaksi inflamasi yang juga menjadi risiko kanker dan penuaan dini.

4. Melasma

Melasma terbentuk akibat kelainan pigmentasi akibat paparan sinar UV dalam jangka panjang. Gangguannya ditandai dengan timbulnya bercak coklat atau abu-abu di permukaan kulit. Masalah ini dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu. 

5. Solar Elastosis

Solar elastosis atau elastosis aktinik adalah risiko yang terjadi akibat pecahnya jaringan ikat kulit (kolagen dan serat elastin). Jaringan itu terletak di dermis (lapisan tengah kulit). Fungsinya adalah mendukung kekuatan dan fleksibilitas kulit.

Tanda umum dari solar elastosis adalah penebalan kulit. Selain itu, kulit menjadi kendur, kerutan dalam, dan lipatan vertikal. Kondisi ini merupakan akumulasi dari paparan sinar UV jangka panjang dan berlebihan.

6. Keratosis Aktinik

Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah pertumbuhan prakanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Gangguan ini perlu mendapatkan pemantauan dan penanganan yang tepat.

Bercak yang timbul pada kulit juga bervariasi, mulai dari titik kecil hingga berukuran satu inci atau lebih. Warnanya juga akan berbeda, berkisar dari terang hingga gelap. Teksturnya keras seperti kulit dan terasa gatal.

7. Kulit Jadi Menghitam

Perubahan warna ini terjadi akibat meningkatnya produksi melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan. Akibatnya, kulit yang terpapar sinar matahari menjadi lebih gelap.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba

Cara Mengatasi Dampak Buruk dari Penggunaan Hair Dryer

Cara Mengatasi Dampak Buruk dari Penggunaan Hair Dryer

Komentar
Berita Terbaru