Waspada, Ini Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit

Kitakini.news – Sebenarnya
sinar matahari menjadi bahan alami yang mampu mencukupi asupan vitamin D
tubuh. Manfaatnya tidak hanya
membantu proses pembentukan tulang pada anak. Pada orang dewasa, paparan sinar UV efektif membantu melindungi
tulang tetap sehat dan kuat seiring dengan bertambahnya usia. Manfaat lainnya, yaitu menjaga kepadatan tulang guna
mencegah osteoporosis.
Baca Juga:
Meski bermanfaat, paparan sinar UV langsung ke kulit dapat
memicu masalah kesehatan. Contohnya, munculnya tanda penuaan dini, peningkatan
risiko kanker kulit, dan melasma. Jadi, tetap batasi paparannya, ya.
Bahaya Sinar Matahari untuk Kulit
Paparan sinar UV
(ultraviolet) berlebihan dapat merusak serat kolagen dan elastin (lapisan
dermis) pada kulit. Dilansir dari
laman Halodoc, berikut ini berbagai
bahaya sinar matahari untuk kulit:
1. Penuaan Dini
Penuaan dini merupakan dampak yang terjadi ketika kulit
terlalu lama terpapar sinar UV. Paparan sinar matahari langsung dalam jangka panjang dapat
menyebabkan, kulit jadi keriput, kendur, dan pori-pori membesar.
2. Risiko Kanker Kulit
Efek jangka panjang lainnya adalah peningkatan risiko kanker
kulit. Paparan sinar UV berlebihan berpotensi mengakibatkan materi genetik pada sel kulit. Akibatnya, pertumbuhan
sel itu jadi tak terkendali dan menyebabkan terbentuknya kanker.
3. Kulit Terbakar
Bahaya sinar
matahari lainnya, yaitu
kulit terbakar. Kondisi ini dikenal dengan istilah sunburn. Warna
kulit pada masalah ini akan terlihat
kemerahan, bahkan kecoklatan. Tidak hanya itu, kulit jadi terasa perih saat tersentuh. Hal itu
berpotensi memicu reaksi inflamasi yang juga menjadi risiko kanker dan penuaan
dini.
4. Melasma
Melasma terbentuk akibat kelainan pigmentasi akibat paparan
sinar UV dalam jangka panjang. Gangguannya ditandai dengan timbulnya bercak coklat atau abu-abu di
permukaan kulit. Masalah ini dapat membaik seiring dengan berjalannya waktu.
5. Solar Elastosis
Solar elastosis atau elastosis aktinik adalah risiko yang
terjadi akibat pecahnya jaringan ikat kulit (kolagen dan serat elastin).
Jaringan itu terletak di dermis (lapisan tengah kulit). Fungsinya adalah
mendukung kekuatan dan fleksibilitas kulit.
Tanda umum dari solar elastosis adalah penebalan kulit.
Selain itu, kulit menjadi kendur, kerutan dalam, dan lipatan vertikal. Kondisi
ini merupakan akumulasi dari paparan sinar UV jangka panjang dan berlebihan.
6. Keratosis Aktinik
Keratosis aktinik atau solar keratosis adalah pertumbuhan
prakanker yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Gangguan ini perlu
mendapatkan pemantauan dan penanganan yang tepat.
Bercak yang timbul
pada kulit juga bervariasi, mulai dari titik kecil hingga berukuran satu inci
atau lebih. Warnanya juga akan berbeda, berkisar dari terang hingga gelap.
Teksturnya keras seperti kulit dan terasa gatal.
7. Kulit Jadi Menghitam
Perubahan warna ini terjadi akibat meningkatnya produksi melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan. Akibatnya, kulit yang terpapar sinar matahari menjadi lebih gelap.

Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba
