Jangan Sembarangan, Ini 4 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal

Kitakini.news – Buat
kamu yang sedang membaca
artikel ini kemungkinan besar sedang mengalami masalah jerawat hormonal? Pada dasarnya,
semua jerawat disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh. Namun pada suatu
waktu, hormon menjadi tidak
seimbang dan menyebabkan munculnya jerawat, seperti pada saat haid atau menstruasi, kehamilan, dan
menopause.
Baca Juga:
Hormon yang dapat mengakibatkan munculnya jerawat merupakan jenis androgen, salah
satunya adalah hormon testosteron. Hormon ini dapat meningkatkan produksi sebum
dan menyebabkan penebalan pada kulit. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori
serta memicu timbulnya
jerawat. Makanya, banyak perempuan yang merasa semakin berjerawat saat
menjelang menstruasi karena pada saat itu, hormon estrogen menurun dan hormon
testosteron meningkat.
Tidak
banyak informasi mengenai cara mengatasi
masalah jerawat hormon. Namun, salah satu tips yang sering didengar adalah
mengonsumsi obat-obatan yang dapat mengatasi ketidakseimbangan hormon. Tapi, tidak semua orang mau melakukan
langkah perawatan tersebut karena mengonsumsi obat-obatan sendiri dapat
menimbulkan efek samping. Jadi, jika
tidak ingin terkena efek sampingnya, sebaiknya jangan sembarangan dalam
mengonsumsi obat. So, bagaimana cara mengatasi jerawat hormon yang aman?
Cara Mengatasi Jerawat Hormonal
Dilansir dari
laman Halodoc, berikut ini beberapa
cara untuk mengatasi jerawat hormonal!
1. Terapi hormonal
Melansir dari Refinery29,
salah satu perawatan untuk mengatasi masalah jerawat hormon adalah dengan
terapi hormonal, yakni
kombinasi kontrasepsi oral atau pil. Dermatolog menjelaskan kalau kandungan
estrogen dalam pil konstrasepsi dapat mengurangi produksi sebum dan hormon
androgen.
Dari hasil pengamatan, hasil perawatan ini bisa terlihat usai konsumsi kontrasepsi oral dan
obat-obatan tertentu selama 3 bulan. Namun, bukan berarti kamu bisa membeli obat ini secara sembarangan, ada
baiknya untuk berkonsultasi dengan dermatolog agar tahu konsumsi pil
kontrasepsi yang tepat untuk mengatasi jerawat hormonal.
2. Spironolactone
Spironolactone adalah salah satu obat oral lainnya yang
kerap diresepkan dermatolog
untuk mengatasi masalah
jerawat hormonal. Namun, dokter di bidang lain jarang meresepkan obat ini
karena spironolactone merupakan obat tanpa label.
Artinya, obat ini didaftarkan untuk kebutuhan lain, yakni mengobati tekanan darah
tinggi dan gagal jantung. Namun terlepas dari gangguan kesehatan itu, spironolactone merupakan
penghalang androgen. Artinya, obat ini dapat memperlambat produksi hormon
laki-laki dalam tubuh perempuan yang mengaibatkan minyak berlebih serta jerawat.
Dermatolog juga menjelaskan kalau spironolactone sangat bermanfaat
pada perempuan dewasa dan pada mereka yang menderita PCOS (Sindrom Polikistik
Ovarium). Namun ingat, obat ini hanya boleh diresepkan dokter atau spesialis
yang memiliki pengalaman lebih untuk boleh melakukannya. So, pastikan kamu berkonsultasi dengan
dermatolog untuk mengambil langkah pengobatan ini.
3 Skincare – Retinoid
Selain dapat merawat kulit dari tanda-tanda penuaan dini,
retinoid ternyata dapat
melawan jerawat. Retinoid merupakan produk berbahan dasar vitamin A yang pada
dasarnya menghentikan sel kulit jadi lebih lengket. Artinya, retinoid mampu membantu mengurangi
kemungkinan pori-pori tersumbat dan mencegah pembentukan blackhead.
Namun, ada beberapa efek samping yang perlu diwaspadai, seperti iritasi dan kemerahan. So, dermatolog menyarankan untuk
menggunakan retinoid dalam jumlah sedikit dan tidak terlalu sering pada awal pengguaan, kemudian bertahap seiring berjalannya waktu. Selain itu,
gunakan retinoid pada malam hari karena produk ini membuat kulit rentan
terhadap sinar matahari.
4. Skincare dengan kandungan acid
Tidak
hanya karena hormon, adanya produksi minyak berlebih bercampur dengan sel kulit
mati dapat menyebabkan munculnya jerawat. Untuk masalah seperti ini, kamu dapat
mengatasinya dengan menggunakan skincare yang
memiliki kandungan acid atau asam.
Kandungan acid yang paling umum ditemukan adalah asam glikolik atau glycolic acid.
Asam ini membantu menghancurkan lapisan atas sel kulit mati
dan mencegah timbulnya noda
jika rutin menggunakannya. Jenis asam lain seperti asam laktik juga memiliki
manfaat yang sama dan cocok untuk kulit berjerawat yang sensitif.
Itulah beberapa cara mengatasi jerawat hormonal. Kunci utamanya
adalah kamu perlu berkonsultasi dengan dermatolog untuk mendapatkan penanganan
yang tepat dan menghindari efek samping pada kulit.
Selain itu, dermatolog juga dapat membantu memeriksakan jerawat hormonalmu jika berhubungan dengan gejala sindrom polisistik ovarium. Sebab, salah satu gejala penyakit ini adalah jerawat yang membandel di usia dewasa dan tidak dapat sembuh dengan pengobatan biasa.

Bawa Orang Tua Berobat ke Penang? Perhatikan 3 Hal Ini!

Mengenal Profesi Asisten Apoteker, Beserta Tugas dan Tantangan Terberat

Beragam Makanan yang Harus Dihindari Untuk Turunkan Berat Badan

Jenis Olahraga yang Bisa Diterapkan di Rumah Untuk Turunkan Berat Badan

Ketahui Tips Perawatan Tubuh Sebelum Tidur yang Bisa Dicoba
