Sabtu, 02 Agustus 2025

Nge-Gym Bukan Olahraga Orang Bodoh, Bisa Tingkatkan Fungsi Otak

Fitri - Sabtu, 02 Agustus 2025 20:05 WIB
Nge-Gym Bukan Olahraga Orang Bodoh, Bisa Tingkatkan Fungsi Otak
Ilustrasi/freepik
Fasilitas di pusat kebugaran atau gym
Kitakini.news - Belakangan marak di media sosial soal gym atau pusat kebugaran hanya untuk orang bodoh. Tak pelak pro dan kontra muncul.

Melansir berbagai sumber, Sabtu (2/8/2025), dokter spesialis kedokteran olahraga, Andhika Raspati, pun langsung buka suara.

Baca Juga:

"Enggak ada olahraga untuk orang bodoh, enggak ada olahraga yang sama sekali enggak ada ilmunya, setiap olahraga itu ada ilmunya," tegas sang dokter.

Sebagai informasi, ini bermula ketika, 'Raja Kripto Indonesia' ,Timothy Ronald, menyebut penggiat pusat kebugaran atau gym hanya untuk orang bodoh.

"Menurut gue, orang yang suka nge-gym, yang sampai 'jadi' banget badannya, itu enggak mungkin sepinter itu," ujar dia dalam sebuah video.

Tak pelak, Andhika Raspati keberatan. Pasalnya, pernyataan tersebut bisa berbahaya karena dapat menjauhkan masyarakat dari gaya hidup aktif.

Bahkan, menurutnya, kegiatan gym menuntut penggunaan otak secara aktif. Seseorang harus memahami anatomi otot, menentukan porsi beban, jumlah repetisi, hingga strategi membagi latihan berdasarkan bagian tubuh.

"Gerakannya benar atau enggak, berapa beban yang harus diangkat, berapa repetisi-nya, terus kapan kita ngebagi bagian-bagian tubuh, gerakan otot yang mana segala macam itu, kan, mikir semua," jelasnya.

Lebih dari itu, perencanaan nutrisi juga menjadi bagian penting dari rutinitas gym yang menuntut kemampuan berpikir kritis.

"Ditambah juga misalnya setelah olahraga dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi enggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu, kan, mikir semua juga. Jadi, itu statement yang sangat ngaco," tegasnya.

Pun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), olahraga fisik rutin, termasuk gym dapat meningkatkan daya ingat, memperbaiki suasana hati, serta menurunkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Aktivitas fisik juga terbukti membantu mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia.

Dalam salah satu studi, penurunan kognitif hampir dua kali lebih banyak terjadi pada individu yang tidak aktif dibandingkan dengan mereka yang menjalani gaya hidup aktif.

Dengan kata lain, gym tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada keseimbangan kimiawi di otak.

Aktivitas fisik seperti ini juga bisa memperlancar aliran darah ke otak dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter penting seperti dopamin dan endorfin, zat kimia yang berperan dalam regulasi suasana hati dan fokus.

"Pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya," pungkas dr Andhika Raspati.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Gunakan Komputer dengan Pikiran, Wanita Lumpuh Pasang Chip Otak

Gunakan Komputer dengan Pikiran, Wanita Lumpuh Pasang Chip Otak

Zakiyuddin Harahap Ungkap Peran Komunitas Olahraga di Medan

Zakiyuddin Harahap Ungkap Peran Komunitas Olahraga di Medan

KONI Medan Gelar Tes Fisik 350 Atlet, jadi Penentu Nasib Jelang Event Besar

KONI Medan Gelar Tes Fisik 350 Atlet, jadi Penentu Nasib Jelang Event Besar

Buka LKBB 2025, Ondim: Cetak Pemuda Tangguh Menuju Indonesia Emas

Buka LKBB 2025, Ondim: Cetak Pemuda Tangguh Menuju Indonesia Emas

Turnamen Futsal U-19 Nias Berakhir, Penrad Siagian Apresiasi Semangat Pemuda

Turnamen Futsal U-19 Nias Berakhir, Penrad Siagian Apresiasi Semangat Pemuda

Pemkab Langkat Kucurkan Dana Pembinaan Jelang PORKAB

Pemkab Langkat Kucurkan Dana Pembinaan Jelang PORKAB

Komentar
Berita Terbaru