Rabu, 17 September 2025

Terlalu Lama Duduk Bermain Gadget, Remaja Bisa Kena Saraf Kejepit

Fitri - Sabtu, 26 Juli 2025 17:09 WIB
Terlalu Lama Duduk Bermain Gadget, Remaja Bisa Kena Saraf Kejepit
Ilustrasi/freepik
Petugas medis menerangkan soal saraf kejepit
Kitakini.news - Sakit saraf kejepit kini tidak hanya menerpa orang lanjut usia, remaja juga tak luput. Ini semua karena gaya hidup.

Melansir berbagai sumber, Sabtu (26/7/2025), berdasarkan data dari Jurnal Frontiers in Surgery, kasus saraf kejepit pada anak di bawah usia 21 tahun mengalami peningkatan hingga 6,8 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:

Beberapa faktor gaya hidup yang semakin lazim di kalangan remaja ikut berperan besar dalam hal ini.

Misalnya, kebiasaan duduk terlalu lama saat belajar atau bermain gawai serta postur tubuh yang buruk saat menatap layar.

Bisa juga karena penggunaan gadget berlebihan tanpa peregangan.

"Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa menyebabkan tekanan pada saraf, terutama di bagian punggung bawah yang menopang sebagian besar berat tubuh dan beban harian," kata dokter spesialis ortopedi tulang belakang di Eka Hospital BSD, Asrafi Rizki Gatam.

Asrafi mengatakan, lonjakan kasus ini menjadi alarm bahaya bagi orang tua dan tenaga kesehatan. Kenapa? Jika tidak ditangani dengan tepat, maka dampaknya bisa serius.

"Dulu saraf kejepit lebih dikenal sebagai penyakit usia tua. Tapi sekarang, banyak pasien kami justru berusia muda, termasuk remaja. Yang paling muda pasien saya ada yang usia 14 tahun," kata Asrafi

Saraf kejepit adalah kondisi saat saraftubuh tertekan oleh jaringan lunak di sekitarnya. Tekanan timbul antara lain disebabkan otot yang meradang, ligamen yang menebal, hingga diskus atau bantalan tulang belakang yang bergeser.

Tekanan ini dapat menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri hingga mati rasa, tergantung lokasi saraf yang terjepit.

Meski bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, saraf kejepit paling umum ditemukan di area leher, pergelangan tangan, dan punggung bawah atau lumbar.

Beberapa gejala yang bisa muncul saat remaja terkena saraf kejepit, yakni kesemutan yang tak kunjung hilang.

Ada juga nyeri menjalar ke tungkai atau lengan, rasa terbakar atau seperti tersetrum, mati rasa pada bagian tubuh tertentu, kelemahan pada kaki atau tangan, dan sulit bergerak atau beraktivitas seperti biasa.

"Jika gejala tersebut muncul dan berlangsung lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Diagnosis dini penting agar penanganan bisa segera dilakukan sebelum kondisi memburuk," katanya.

Memang, dalam kasus ringan, saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya melalui terapi konservatif seperti istirahat cukup, peregangan otot, terapi fisik, atau konsumsi obat anti nyeri.

Namun, jika dibiarkan atau tidak ditangani dengan serius maka, dampaknya bisa mengganggu tumbuh kembang remaja.

Risiko berat dari saraf kejepit yang tidak tertangani bisa menyebabkan kelumpuhan sebagian anggota tubuh dan gangguan kontrol buang air kecil serta besar. Bahkan, kehilangan sensasi di area vital.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Sekelompok Remaja Lempar Bom Molotov ke Arah Gerbang DPRD Sumut

Sekelompok Remaja Lempar Bom Molotov ke Arah Gerbang DPRD Sumut

Peduli Hidup Sehat, Kaka Slank Bikin Lagu

Peduli Hidup Sehat, Kaka Slank Bikin Lagu

Kenalan di Online, Gadis Remaja di Medan Dianiaya dan Disekap hingga Trauma Berat

Kenalan di Online, Gadis Remaja di Medan Dianiaya dan Disekap hingga Trauma Berat

Vonis Ringan Mafia Lahan Suaka Margasatwa, MAKI Sumut: Pengkhianatan Penegakan Hukum Lingkungan

Vonis Ringan Mafia Lahan Suaka Margasatwa, MAKI Sumut: Pengkhianatan Penegakan Hukum Lingkungan

Kepala Dililit Lakban, Diplomat Muda Ditemukan Tewas: Polisi Telusuri Jejak Digital

Kepala Dililit Lakban, Diplomat Muda Ditemukan Tewas: Polisi Telusuri Jejak Digital

Kualitas Udara di Rokan Hilir Tak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara di Rokan Hilir Tak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Komentar
Berita Terbaru