Kamis, 13 November 2025

Hindari Kerumunan, Bisa Bikin Lonjakan Stres dan Berakibat Fatal

Fitri - Selasa, 22 Juli 2025 16:16 WIB
Hindari Kerumunan, Bisa Bikin Lonjakan Stres dan Berakibat Fatal
Ilistrasi/freepik
Kerumunan orang
Kitakini.news - Hidup memang tak bisa lepas dari konser, festival, pesta, demonstrasi, bahkan naik transportasi umum. Artinya, sulit lepas dari kerumunan.

Namun, ada baiknya menghindari kerumunan meski hal itu cenderung sulit. Pasalnya, berada di tengah keramaian yang padat tanpa disadari bisa berbahaya bahkan berakibat fatal.

Baca Juga:

Melansir berbagai sumber, Selasa (22/7/2025), dokter spesialis jantung di Siloam Hospital, Vito Damay mengatakan, kondisi tubuh seseorang bisa mengalami lonjakan stres saat berada di kerumunan.

Ya, meski suasana meriah bisa membangkitkan semangat pun kebanyakan kerumunan membawa suasana positif.

Namin, hal ini bisa berubah jadi bencana sebab tubuh terus mendapat tekanan. Apalagi jika sirkulasi udara terbatas, suhu udara tinggi, atau terjadi dorongan fisik antarindividu.

"Saat tubuh mulai memberi tanda-tanda tidak nyaman, jangan abaikan. Itu bisa jadi alarm awal bahwa ada yang tidak beres," ujar Vito.

Karena itu, bagi sebagian orang, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tidak terkontrol, atau berusia lanjut situasi kerumunan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan akut.

"Jika Anda termasuk dalam kelompok ini, sebaiknya batasi waktu berada di kerumunan atau pastikan tubuh dalam kondisi prima sebelum menghadiri acara besar," kata Vito.

Vito kemudian menjelaskan tanda bahaya selama di kerumunan. Pertama ketika merasa nyeri dada. Yakni, rasa nyeri seperti ditekan benda berat, terbakar, atau sensasi panas yang menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang.

Ini bisa menjadi gejala klasik serangan jantung dan membutuhkan penanganan segera.

Lalu, jika mendadak kesulitan bernapas padahal tidak sedang melakukan aktivitas berat maka, ini bisa menjadi sinyal adanya masalah pada jantung atau paru-paru.

Pun rasa melayang, kepala ringan, atau pandangan berkunang-kunang dapat menandakan aliran darah ke otak berkurang. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada hilangnya kesadaran.

Apalagi ketika keluar keringat dingin, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti mual atau rasa cemas ekstrem adalah tanda klasik stres fisik yang berat pada tubuh.

Dan terakhir, jika merasakan jantung berdebar kencang atau iramanya tidak teratur maka, sebaiknya waspada.

Detak jantung yang tiba-tiba tidak normal, terlalu cepat atau iramanya tidak teratur bisa mengindikasikan gangguan irama jantung yang perlu diperiksa lebih lanjut.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
DPRD dan Dinkes Sumut Bentuk Satgas UHC

DPRD dan Dinkes Sumut Bentuk Satgas UHC

Vidi Aldiano Pamit dari Panggung dan Podcast, Fokus pada Kesehatan

Vidi Aldiano Pamit dari Panggung dan Podcast, Fokus pada Kesehatan

Cukup Pakai KTP, Bobby Jamin Rumah Sakit Tak Tolak Pasien

Cukup Pakai KTP, Bobby Jamin Rumah Sakit Tak Tolak Pasien

Antisipasi Lonjakan ISPA, Pemprovsu Ingatkan Masyarakat Perkuat Pola Hidup Sehat

Antisipasi Lonjakan ISPA, Pemprovsu Ingatkan Masyarakat Perkuat Pola Hidup Sehat

Sempat Pusing dan Linglung, Kak Seto Kena Stroke

Sempat Pusing dan Linglung, Kak Seto Kena Stroke

Zeira Apresiasi Langkah Pemerintah Putihkan Tunggakan BPJS Kesehatan Rakyat

Zeira Apresiasi Langkah Pemerintah Putihkan Tunggakan BPJS Kesehatan Rakyat

Komentar
Berita Terbaru