Jumat, 14 November 2025

Bukan Mitos, Cacar Api Muncul setelah Orang Kena Cacar Air

Fitri - Kamis, 19 Juni 2025 19:46 WIB
Bukan Mitos, Cacar Api Muncul setelah Orang Kena Cacar Air
Ilustrasi/freepik
Orang bermasalah dengan kulitnya
Kitakini.news - Cacar api atau herpes zoster hanya menyentuh kelas umur tertentu itu mitos. Faktanya, penyakit tersebut bisa mengenai segala usia.

Melansir berbagai sumber, Kamis (19/6/2025), hal ini disebutkan oleh dokter spesialis dermatologi dan venereologi lulusan dari Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Frieda.

Baca Juga:

"Cacar api itu dapat mengenai segala usia, meskipun itu paling banyak ditemukan di atas 50 tahun," kata Frieda dalam sebuah diskusi di Jakarta.

Dokter yang juga praktik di Mayapada Hospital Bogor (MHBG) itu menjelaskan bahwa cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster, di mana virus itu sama yang menyebabkan dengan penyebab cacar air, yang umumnya diderita saat masa kanak-kanak atau usia sekolah.

Virus tersebut juga mengalami reaktivasi pada keadaan tertentu, biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

"Karena setelah kita terinfeksi cacar air, tentunya virus ini tidak benar-benar hilang di dalam tubuh kita, tapi dia menetap dalam keadaan tidak aktif atau dormant di sistem saraf tubuh kita," ujarnya.

Dalam penularannya, biasanya cacar api ini melalui kontak langsung dengan cairan lepuh orang yang sedang terinfeksi aktif.

Fieda menyampaikan cacar api hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air.

"Cacar api ini perlu diingat hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air. Jadi kalau belum pernah kena itu jangan khawatir, gak mungkin kena cacar api dulu dibanding cacar air," jelas dia.

Frieda mengatakan bahwa satu dari tiga orang itu pasti mengalami cacar api sepanjang hidupnya, terutama bagi pasien yang pernah terkena cacar air sebelumnya.

Yang jelas, cacar api berbeda dari cacar air karena tidak menular melalui udara, seperti dari batuk atau bersin.

Selain itu, cacar api bukan hanya sekadar penyakit alergi atau ruam biasa, karena pada dasarnya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus.

"Dan dia (cacar api) dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, biasanya ada gejala penyerta seperti demam, lemas, nyeri kepala ataupun nyeri otot," ucap dia.

Frieda mengatakan biasanya gejala dari cacar api itu bisa berlangsung 2 sampai 4 minggu, namun komplikasinya bisa berlangsung bulanan hingga tahunan.

Sedangkan gejala cacar api biasanya timbul adanya ruam atau pelenting berisi cairan yang terpusat pada satu sisi tubuh saja, serta tidak mungkin terkena pada seluruh tubuh ataupun kedua sisi tubuh.

Gejalanya pun paling sering disertai nyeri atau panas. Dan, cacar api itu biasanya membutuhkan pengobatan karena tidak dapat sembuh sendiri.

"Dan dia (cacar api) tetap dapat bisa menular dan setiap orang itu bisa terkena lebih dari satu kali," pungkasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Satgas PP MBG Dairi Berhentikan Dapur Tak Layak di Sidikalang

Satgas PP MBG Dairi Berhentikan Dapur Tak Layak di Sidikalang

KPK Periksa Lima Saksi klaster proyek Kereta Api wilayah Medan-Sumut

KPK Periksa Lima Saksi klaster proyek Kereta Api wilayah Medan-Sumut

Wali Kota Medan Dukung Muswil RAPI, Hadirkan Inovasi Ditengah Perkembangan Teknologi

Wali Kota Medan Dukung Muswil RAPI, Hadirkan Inovasi Ditengah Perkembangan Teknologi

Dandim 0212/Tapsel Beri Pemahaman Wawasan Kebangsaan Kepada KAMMI

Dandim 0212/Tapsel Beri Pemahaman Wawasan Kebangsaan Kepada KAMMI

Frans Dante Dukung Program Dinas Ketapang Bentuk Kelompok Tani Cabai

Frans Dante Dukung Program Dinas Ketapang Bentuk Kelompok Tani Cabai

Masyarakat Adat di Kaki Gunung Marapi, Canangkan Larangan Perburuan Burung

Masyarakat Adat di Kaki Gunung Marapi, Canangkan Larangan Perburuan Burung

Komentar
Berita Terbaru